PURWOREJO, suarakpk.com - Persoalan Kemiskinan, Kabupaten Purworejo sering dijadikan sebagai daerah rujukan tujuan kunjungan kerja (Kunker) atau studi banding dari daerah lain. Namun sebenarnya angka kemiskinan warga di Kabupaten Purworejo masih cukup tinggi. Bahkan mencapai 11,67 persen. Angka ini masih diatas rata-rata angka kemiskinan Provinsi Jawa Tengah bahkan nasional.
Sekretaris Dearah (Sekda) Purworejo Drs Said Romadhon, siang tadi, Jumat (23/8/2019), mengatakan, bahwa penanganan kemiskinan jangan hanya rencana saja.
"Rencana harus direalisasi dengan berbagai program yang sudah berjalan," kata Said saat rapat koordinasi (Rakor) penguatan kelembagaan tim penanganan kemiskinan desa/kelurahan tahap pertama tahun 2019 di pendopo rumah dinas bupati setempat.
Said menegaskan bahwa untuk penanganan kemiskinan di Kabupaten Purworejo sudah dianggarkan dari APBD sebesar Rp 20.000.000 juta setiap desa/kelurahan dan Rp 5.000.000 untuk operasional. Dirinya berharap agar dalam penanganan kemiskinan dilakukan dengan pemberdayaan masyarakat dengan usaha yang cepat menghasilkan.
Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinperamades) Purworejo, Agus Ari Setiyadi,S.Sos juga berharap agar dana yang ditujukan untuk mengentaskan kemiskinan dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi produktif.
"Bahkan untuk tahun depan dana untuk pemberdayaan masyarakat miskin akan ditambah. Termasuk desa/kelurahan merah (miskin) sebesar Rp 35 juta per desa/kelurahan," ujarnya.
Di sisi lain, ada beberpa yang desa tetap mengusulkan agar pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kemampuan. (Bams/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar