GUNUNGKIDUL, suarakpk.com - Penyelusuran tim investigasi beberapa lokasi tambang dan pengolahan batu putih di wilayah gunungkidul yang marak tidak punya izin.
Beberapa waktu yang lalu informasi dari sumber yang bisa di percaya menyebutkan tidak punya izinnya banyak pengolahan Industri batu kapur.
"Kita sudah berusaha mencari surat izin tetapi kita sangat sulit karena mahalnya biaya izin dan lama prosesnya. Saya sudah mengajukan izin sudah hampir 2 tahun belum keluar izin dan sudah keluar biaya sebesar Rp. 300.000.000 sampai saat ini izin tersebut belum turun," papar salah satu pemilik pengolahan batu putih di Kecamatan Ponjong tersebut.
Setelah awak media menanyakan mengapa belum ada izin dari pemerintah kok sudah nambang dan mengolah batu putih. Salah seorang pekerja menjelaskan akan kebutuhan pekerjaan dan tanggung jawab ekonomi keluarga.
"Saya tetap operasi pak karena saya dan masyarakat punya tanggung jawab ngurusi anak istri, biaya sekolah hanya dengan buruh disini pak," tutur salah satu pekerja tambang.
Maraknya tambang dan pengolahan batu putih di Gunungkidul yang tidak berizin karena sulitnya dan mahalnya biaya mencari izin. Media suarakpk akan menelusuri informasi tentang izin tambang dan besarnya biaya perizinan tersebut.
Salah satu Lurah/Kades yang tidak mau kita sebut namanya mengharapkan kepada pemerintah daerah berkaitan mengeluarkan izin tambang dan pengolahan batu putih agar dipermudah dan tidak dipersulit.
"Masyarakat Gunungkidul penghasilan dari sumber batu, sebagai contoh beberapa pengusaha kecil sudah mengajukan izin udah 2 tahun belum juga turun, biaya yang sudah di keluarkan hampir mencapai Rp.400.000.000," tutur kades tersebut.
Dari hasil investigasi media suarakpk akan menyelusuri kebenaran biaya dan sulitnya surat izin tersebut.
(Anton/Anang/red)
Lihat Video Pengakuan Pengawas Pengolahan Hasil Tambang, Satino
Tidak ada komentar:
Posting Komentar