Ganjar Dorong Perbaikan Sistem Informasi Pertanian Untuk Hindari Inflasi - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

04 Maret 2019

Ganjar Dorong Perbaikan Sistem Informasi Pertanian Untuk Hindari Inflasi


SALATIGA, suarakpk.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus mendorong perbaikan sistem informasi pertanian di Jateng. Selain sebagai upaya pendataan terkait program petani, sistem pertanian yang bagus juga dinilai akan menghindarkan Jateng dari inflasi. Hal itu disampaikan Ganjar saat membuka Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se-Jateng di Salatiga, Selasa (26/2/2019).

Menurutnya, sektor pertanian selama ini menjadi penyumbang inflasi yang cukup besar, karena hasil pertanian masuk dalam kelompok volatile food (komponen bergejolak). "Volatile food-nya sebenarnya banyak, namun yang paling besar pengaruhnya sebagai penyumbang inflasi adalah beras. Tapi tidak menutup kemungkinan produk pertanian lain juga berpotensi menyumbang inflasi," kata dia.

Khusus untuk beras, lanjut dia, Pemprov Jateng sudah membuat Rice Market Center (RMC) yang dapat digunakan untuk pengendali harga. Namun, itu saja tidak cukup, karena harus ada upaya sistematisasi pertanian di tingkat hulu. "Nah ini yang sedang kami kejar. Kami ingin membuat sistem informasi pertanian untuk memantau luas lahan, hasil produksi, pasar dan data-data lain untuk menjaga kestabilan harga," terangnya.

Ganjar menerangkan, kalau data itu dimiliki dan sudah tersusun secara sistematis, maka akan diketahui berapa luasan lahan pertanian, sentra-sentra hasil pertanian unggulan, masa penanaman, masa panen dan sebagainya. "Maka akan mudah kita mengabil kebijakan. Misalnya siapa tanam apa dimana, maka akan terdeteksi kapan membutuhkan pupuk, kapan panen, apakah produk pertanian kita cukup atau tidak, apakah ada gejolak harga dan sebagainya. Dengan data itu, maka hasil panen bisa kita tracking, meski belum tentu presisi, tapi setidaknya kita sudah mengetahui ini surplus apa tidak," paparnya.

Selain memperbaharui sistem pertanian, Ganjar juga meminta seluruh kabupaten/kota di Jateng terus melakukan update aplikasi Sistem Informasi Harga dan Komoditi (SiHati). Dengan update tersebut, maka akan terpantau harga-harga kebutuhan pokok di pasaran.

Di lain sisi, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Hamid Ponco Wibowo mengatakan, perhatian khusus pada volatile food memang penting untuk menjaga inflasi tetap stabil. "Salah satu cara yang sudah Jawa Tengah tempuh adalah membuat Rice Market Center untuk mengendalikan harga beras. Karena dari sekian banyak volatile food, beras ini yang memiliki pengaruh paling besar," terangnya.

Dia juga mendukung langkah Ganjar yang terus mendorong terciptanya sistem yang baik dalam pertanian. Sebab, berdasarkan data BPS, sebanyak 4,2 juta masyarakat Jateng bekerja di sektor pertanian. "Jadi upaya untuk memperbaiki sistem pertanian ini sangat tepat dan penting dilakukan sebagai salah satu upaya menjaga kestabilan harga," pungkasnya. (Samsul/Arif/Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)