Eks Ketua MPM UHO, La Ode In |
KENDARI, suarakpk.com- Tindakan represif aparat Sat POL PP dan kepolisian terkait pembubaran paksa dan penganiayaan yang dilakukan terhadap beberapa mahasiswa di Kantor Gubernur Sulawesi tenggara (Sultra), Rabu (06/03) kemarin kian menuai kecaman.
Kali ini, mantan ketua Majelis Permusyahwaratan Mahasiswa (MPM) Universitas Halu Oleo (UHO), La Ode Inta yang menilai tindakan yang dilakukan oleh aparat keamanan tersebut seolah-olah mencerminkan kegagalan pimpinannya dalam mendidik anggotanya.
Kata dia, padahal mereka lahir dari rakyat tapi hatinya mereka dibutakan oleh instruksi pimpinannya.
"Sepertinya aparat ini kurang waras meladeni aspirasi rakyat dengan tindakan intimidasi", ungkapnya saat dihungi via telepone, Kamis (07/03).
Menurutnya, patut dicurigai penambang di Konkep telah di back up oleh aparat dan pemerintah daerah. Ia menduga para pengusaha tambang tersebut memiliki setoran yang banyak makanya mereka back up dan seolah-olah mereka tutup telinga atas penderitaan rakyat.
"Saatnya mahasiswa di Sultra bersatu melawan kebrutalan para aparat pembegal aspirasi rakyat", pintah Inta. (Randy Yaddi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar