 |
| Ketgam: Anak-anak PAUD yang terpaksa harus belajar di luar karena tidak memiliki gedung. |
MUBAR, suarakpk.com- Sebuah yayasan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) milik Rosmini Ntigonu di Desa Lemoambo, Kecamatan Kusambi, Muna Barat, Sulawesi Tenggara (Sultra) terpaksa harus melaksanakan proses belajar mengajar di luar ruangan.
Pasalnya, mereka harus 'ditendang' keluar dari gedung yang sebelumnya mereka tempati dengan alasan gedung bukan milik PAUD dan akan digunakan untuk kepentingan lain.
Pemilik yayasan sekaligus kepala sekolah PAUD, Rosmini Ntigonu sangat menyayangkan kejadian tersebut. Kata dia, sebelumnya Pemerintah Daerah (Pemda) Muna Barat (Mubar) telah memberikan tanggung jawab kepada dirinya atas sekolah tersebut.
Ia mengatakan, ia diusir keluar oleh Ibu Nurdia dengan alasan gedung yang sementara ditempatinya akan dipake untuk kepentingan lain.
"Mau nda mau saya harus keluar bersama muritld, saya sadar bahwa gedung PAUD belum ada, karna itu gedungnya SADP milik desa, setelah saya di keluarkan di tunjukan gedung posiandu, (polindes) dan kemudian pada tanggal 14 januari 2019 saya di keluarkan lagi sehingga anak-anak harus belajar di teras gedung polindes hanya beralaskan semen atau tehel," ujarnya, Kamis (17/1).
Ironisnya, sambung Rosmini, gedung yang pernah kita tempati dulu, sampai sekarang belum pernah digunakan dalam bentuk kegiatan apapun.
"Saya merasa terzolimi dan tertindas dengan sikap ibu Nurdia. Saya juga pernah meminta agar jangan dikeluarkan dulu karena berhubung pendataan dapodik siswa akan di input dalam waktu dekat ini,
akan tetapi tidak di hiraukan," keluhnya.
Atas kejadian ini, ia berharap kepada pemerintah setempat agar segera menemukan solusinya.
"Saya harap kepada Pemeritah desa maupun Kecematan atau Pemerintah Daerah agar kami bisa memiliki gedung PAUD supaya anak-anak tidak akan ada lagi yang harus belajar di luar gedung," harapnya. (Randy Yaddi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar