SERANG, suarakpk.com - Kesadaran dan kebangkitan dari bangsa Indonesia untuk menjadikan sarana informasi, komunikasi serta publikasi sebagai bagian yang tidak bisa diabaikan peran dan fungsi strategisnya bagi pembangunan bangsa dan negara menjadikan momentum besar bagi kalangan Pers Indonesia, hal ini akhirnya melahirkan inisiatif bagi para pers Indonesia untuk mengadakan Musyawarah Besar Masyarakat Pers Indonesia.
Dikatakan oleh Atlantiks
Institut Nusantara dan Wakil Ketua F.BKN SBSI, Jacob Ereste, bahwa media pers
tidak hanya berfungsi sebagai media penyampai ide serta gagasan, terapi juga
efektif sebagai alat kontrol yang bisa dimaksimalkan fungsi serta peranannya
demi dan untuk jadi penjaga orang banyak untuk memperoleh perlindungan dan
pembelaan dari sikap dan tindakan semena-mena dari pihak manapun.
“Sikap netral pers Indonesia
sudah dicederai oleh sikap media mainstream sendiri yang selama ini masih
dipercayai publik untuk senantiasa netral dan tetap konsisten untuk kepentingan
orang banyak. Tapi realitasnya telah terbungkam dan tidak netral dengan membela
kepentingan para pemilik pemodal serta penguasa yang korup.” tulis Jacop yang
diterima redaksi suarakpk.com beberapa hari yang lalu, Sabtu (8/12).
Dirinya menegaskan, boleh saja
ada media yang tidak memberitakan peristiwa besar seperti Reuni 212 karena
memang tidak ada kewajiban bagi mereka pun untuk melakukan-nya.
“Tetapi dari segi kepatutan, sungguh tidak sehat. Inilah yang
meyakinkan bila sekarang waktu yang tepat bagi masyarakat pers bangkit dan
sadar untuk melakukan sendiri fungsi dan peran pers, baik sebagai sarana
informasi, komunikasi dan publikasi serta kontrol sosial yang sesungguhnya bisa
dilakukan oleh masyarakat pers sendiri dengan memulai mengkonsolidasi diri
seperti yang sudah dimulai oleh Sekber Pers Indonesia yang digagas Wilson
Lalengke dan Heintje Mandagi serta kawan-kawan; hal itu patut disambut dengan
baik dan antusias oleh segenap masyarakat pers yang mendambakan tata kehidupan
yang lebih beradab.” ujarnya.
Menurut Jacob, acara
konsolidasi yang diperlukan oleh insan pers Indonesia adalah membentuk satu
organisasi yang solid seperti legal standing dari organisasi buruh yang jelas
dan pasti memberi perlindungan bagi segenap anggota yang bernaung di dalamnya. Tujuan
utama organisasi pers yang diperlukan agar dapat gigih memperjuangkan aspirasi
segenap kepentingan bagi masyarakat pers.
“Hingga upaya membangun bagi masyarakat pers yang adil serta
kesejahteraan dalam arti lahir dan bathin dapat dilakukan secara bersama dengan
segenap warga bangsa Indonesia lainnya.” jelas Jacob.
Lebih lanjut, Jacob
mengungkapkan pada era miliniel sekarang, media sosial mampu mengubah sikap
individu setiap orang melalui akun pribadinya. Semua bisa berubah dalam sekejap
oleh informasi, komunikasi dan publikasi yang dapat diperoleh atau diteruskan
kepada pihak lain. Itulah sebabnya warga masyarakat pers sendiri bisa lebih
profesional sikap maupun caranya menghadapi media mainstream yang semakin
pongah, merasa hidup nyaman di genggaman para pengusaha dan penguasa yang tidak
berpihak pada rakyat.
“Oleh karena itu, pada momentum
Mubes Pers Indonesia pada hari Selasa, 18 Desember 2018 pasti akan menjadi
tonggak sejarah dari kebangkitan kesadaran masyarakat pers Indonesia yang
mandiri, independen, bebas dan merdeka untuk tetap setia mengawal sacara
bersama kedaulatan rakyat.” harapnya.
Ditambahkannya, apapun nama dan
bentuknya yang ideal dari Organisasi Masyarakat Pers Indonesia, ia harus
memperjuangkan kepentingan serta kesejahteraan, utamanya bagi segenap anggota.
Karenanya, upaya pembinaan serta pelatihan yang dianggap perlu harus diupayakan
demi dan untuk seluruh anggota yang diharap menjadi pelopor dan penggerak demi
dan untuk kemajuan semua anggota bersama rakyat.
Hanya dalam satu wadah
organisasi yang kuat dan solid, cita-cita luhur bangsa Indonesia seperti yang
tertuang pada mukadimah UUD 1945, falsafah Pancasila, maka segenap anak bangsa
utamanya yang bergabung dalam organisasi Masyarakar Pers Indonesia ini pasti
dapat ikut berperan banyak demi dan untuk kemajuan bangsa dan negara untuk
Indonesia berjaya di masa depan.
“Masyarakat Pers Indonesia
benar sadar bahwa eksistensi dirinya tak cuma sekedar mencatat atau cuma
memberi kesaksian sejarah semata, tapi juga – masyarakat pers Indonesia yang
sejati – itu sungguhnya ialah bagian dari para pelaku sejarah itu juga, seperti
Anda semua.” pungkasnya. (001/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar