Mahasiswa Asal Muna Ini Harumkan Nama Kabupaten Muna di Kanca Internasional

Ketgam: Muhammad Nur Slamet (Omat). 

MUNA, suarakpk.com- Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara patut berbangga. Bagaimana tidak, Seorang Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) asal Muna menjadi salah satu peserta Internasional Youth Leader di Malaysia.

Adalah Muhammad Nur Slamet. Dari ratusan Mahasiswa di berbagai Universitas di dunia yang mendaftar, alumni Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Raha ini lolos dan menjadi salah satu dari 35 peserta yang mengikuti kegiatan tersebut.

Adapun Universitas lain yang mengikuti kegiatan skala Internasional ini adalah Universitas Al-Azhar Cairo Mesir, International Islamic Universiti Malaysia, Kasetsart University Thailand, Hsingwu University, Taiwan dan beberapa universitas di Indonesia yakni Unmed, UGM, Unri, IPB, Unair, UI, Telkom, Unsyiah dan ITS dan beberapa universitas ternama lainnya.

Selain mengikuti forum Internasional tersebut, Omet sapaan akrab Muhammad Nur Slamet juga sering menjuarai lomba olimpiade kimia, lomba cepat tepat kima dan lomba karya tulis ilmiah semasa duduk di bangku SMA pada SMA Negeri 2 Raha.

Omet juga baru saja memperolehu juara 3 membaca puisi pekan seni mahasiswa ITS tahun 2018, Harapan 3 Drum Batlle Delta Marching Open Festival tahun 2018 Sidoarjo, juara harapan 1 LKTIN Chemistry in Festival 2018 Universitas Mataram Lombok dengan inovasi di bidang biomaterial membuat implan tulang dari kerang sesuai dengan minat.

Selain menjuarai berbagai lomba, Pemuda segudang prestasi ini juga diterima di beasiswa pembinaan Rumah Kepemimpinan (RK) untuk mencetak para pemimpin muda yang siap berkarya berkolaborasi dan mengglobal bersama. RK ini terdapat di 9 regional dgn 11 universitas yakni UI, ITB, Unpad, UGM, ITS, Unair, IPB, USU, Unhas, Unmul, dan UNS. Pelatihan RK yang dikenal dengan national leadership cam 2018 untuk penerima beasiswa rumah kepemimpinan angkatan 9 dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 25-28  Juli 2018 lalu.

Omet mengatakan ia mempunyai tujuan untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik dan bermartabat. "Melalui program ini, kita bisa sharing ilmu pengetahuan, dan teknologi dari berbagai negara dan institusi," ujarnya saat konfirmasi via Telepon, Sabtu (1/12/18).

"Harapan saya melalui forum internasional ini saya bisa mendapatkan wawasan, ilmu pengetahuan dan pengalaman yang dapat diterapkan di negara Indonesia khususnya. Saya ingin pulang ke daerah saya untuk berkontribusi membangun kabupaten Muna yang lebih maju," pungkasnya. (Randy Yaddi).