BANTUL, suarakpk.com - Dialog kepemudaan dengan mengambil tema "peran pemuda dalam menghadapi pemilu 2019" dihadiri 100 peserta. Dialog ini diselenggarakan oleh Barisan Muda Penegak Amanat Nasional Kabupaten Bantul, kemarin Rabu, (21/11/2018) di Aula Desa Wijirejo Pandak Bantul. Hadir sebagai pembicara Herry Fahamsyah DPD BM PAN Bantul, Ir Atmaji Anggota DPRD Propinsi DIY,Fauzi Ahmad Nur. Hanafi Rais Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI.
Herry Fahamsyach mengatakan tantangan Pemuda ke depan adanya apatisme pemuda terhadap dunia politik.
"Politik itu dianggap kotor dan kejam, anak muda tidak/kurang peduli terhadap lingkungan di sekitarnya dan politik tidak mengubah apapun," ungkapnya.
BM PAN memberikan penyadaran bahwa politik itu baik, politik bermartabat, memberikan edukasi kemanfaatan organisasi khususnya dalam politik serta keteladanan dan istiqomah dalam berpolitik.
Fauzi ahmad Nur seorang aktivis pemuda mengatakan ada perubahan gerakan karena informasi begitu cepat, masyarakat tahunya politik hanya pada saat coblosan/pemilu.
Fauzi membagi kriteria generasi milineal menjadi generasi yang 1. Alergi politik, 2. Nyinyir 3. Melek politik 4. Turun tangan dalam berpolitik.
"Suasana beda lebih terbuka dan suasana budaya pop, budaya ketidakpastian. Kaum milineal sudah alergi ada rasa keingin tahuan terhadap politik," tandas Fauzi.
Sementara itu Hanafi Rais memaparkan bahwa Mengenalkan politik kepada kaum milenial dengan pendekatan politik yang menggembirakan seperti menguri-uri pangkur jengleng, pesan budaya dan pesan agama, moral yang mengena, sehingga ada cara menarik kaum muda bahwa politik itu mengembirakan .
"Politik itu menyenangkan dan menggembirakan," ungkap Hanafi Rais
Atmaji mengatakan bahwa generasi muda harus perduli dengan kondisi umat dan kebangsaan dengan kondisi riil saat ini, dan aspirasi masyarakat harus disampaikan melalui anggota dewan untuk kesejahteraan rakyat melalui jaring aspirasi.
(Nur R)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar