BLORA, suarakpk.com - Pengajian
Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Sempu Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora, kemarin
Minggu (18/11) malam dihadiri oleh Bupati Blora, Djoko Nugroho. Kedatangan Djoko Nugroho disambut
atusias oleh warga masyarakat Desa Sempu dan sekitarnya.
Djoko Nugroho, yang akrab dipanggil Kokok dalam sambutanya menyindir
anggota DPR yang melupakan rakyat pemilih, khususnya Anggota DPR dari
Daerah Pemilihan Blora.
“Nek ono DPR koq lali daerahe, gragali omahe. Aku dhewe yo
gregeten. Ono DPR sing milih lan ndadekno ki wong Mblora barang, tapi blas,
Blora gak diopeni, gak tau ning Blora. Ngono iku, gragali omahe. (Kalau ada DPR
lupa daerahnya, lempari rumahya. Saya sendiri jengkel. Ada DPR yang milih dan
menjadikan itu juga orang Blora, tapi sama sekali tidak diperhatikan, tidak
pernah ke Blora. Yang seperti itu, lempari
rumahnya,” ujarnya tanpa menyebut nama DPR yang dimaksud.
Kegeraman Bupati ini sangat
nyata terlihat, bukan hanya tampak dari ekspresinya saat memberikan sambutandi
panggung, tetapi Ia sampai lima kali mengulang kata “gragali omahe” terhadap
politisi berperilaku ingkar janji.
Bupati berharap, para warga
masyarakat di Blora benar-benar konsisten untuk berpartisipasi dalam Pemilu
2019 yang akan datang. Meskipun, menurutnya Pemilu 2019 merupakan pemilu paling
rumit di dunia dan “akherat”. Pasalnya, kata dia, satu pemilih akan disuguhi
dengan lima kartu suara, yang masing-masing berbeda.
“Harus diingat ya, nanti surat
suara yang tidak ada gambar potonya, itu harus dibaca betul. Partainya apa,
calonnya yang mana, nomor berapa, diteliti nama-namanya, karena tidak ada
potonya,” tandas Bupati.
Diketahui, malam itu, Bupati
Kokok bisa dikatakan mendadak jadi “penyelenggara pemilu”. Pasalnya, penyampaian
pidatonya, tak jauh berbeda layaknya sosialisasi pemilu yang sering dilakukan
oleh penyelenggara pemilu. (Bambang/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar