MOJOKERTO, suarakpk.com - Masyarakat saat ini memerlukan pemimpin yang bisa mengerti ke bawah. Diantara bentuk pengertian tersebut yang juga ada dalam bentuk legal hukum diantaranya ialah dengan dicantumkannya dalam aturan mengenai Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) termasuk yang ada di desa berupa Musyawarah Rencana Pembangunan Desa, yang hal tersebut melibatkan para kepala keluarga. Hal tersebut untuk menampung usulan-usulan yang kemudian dimusyawarahkan. Hal tersebut dinyatakan H.Achmad Heri anggota DPRD Jatim Fraksi Nasdem saat reses kemarin di Desa Jabon Kabupaten Mojokerto di kediaman H Muslich.
Menurut Achmad Heri yang juga mantan Sekretaris PWNU Jatim ini dengan musyawarah yang melibatkan masyarakat tersebut sekaligus merupakan bentuk untuk saling peduli, untuk saling memikirkan secara bersama-sama, juga merupakan bentuk pendidikan politik untuk terlibat dalam proses usulan pembangunan. Ditambahkan oleh Achmad Heri yang pada Pemilu 2014 terpilih sebagai anggota DPRD Jatim Dapil 8 Mojokerto-Jombang-Nganjuk-Madiun, bahwa Musrenbang juga memiliki kemiripan dengan reses anggota legislatif dimana dilakukan serap aspirasi.
"Reses yang saya kerjakan selaku anggota DPRD Jatim Fraksi Nasdem, selalu berusaha maksimal menampung aspirasi masyarakat sesuai batas kemampuan yang saya miliki sekaligus pendidikan politik termasuk agar masyarakat tidak terjebak amplopisme saat Pemilu 17 April 2019," ungkap Achmad Heri yang juga maju caleg lagi untuk DPRD Jatim Dapil Kabupaten/Kota Mojokerto - Kabupaten Jombang ini.
Pada bagian lan Achmad Heri menyinggung suasana menjelang Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 17 April 2019 tang beragam, namun masyarakat diselimuti berbagai kecamuk yang dipengaruhi dan dialirkan dari berbagai ragam pihak. Salah satu suasana tersebut harusnya tidaklah diarahkan untuk menekan masyarakat sehingga kehidupan serasa tegang dan menakutkan bahkan kadang mencekam seperti tak ada kepastian. Untuk itu menurut H.Achmad Heri, masyarakat harus dibuat jangan ditakut-takuti. Hal tersebut disampaikannya pada saat Reses Tahap III, kemarin.
Menurutnya Musrenbang maupun reses juga harus bisa dijadikan sarana agar masyarakat terhindar dari ketakutan dan ketidakpastia. Dengan keterbukaan Achmad Heri itupun menjadikan banyak masyarakat mengajukan usulan termasul diharap ada bantuan untuk revitalisasi sungai dan pengerukan, juga permintaan pembangunan jalan yang rusak serta berbahaya untuk anak-anak di sekitar PAUD/TK. Saat itu juga spontan ada yang dibantukannya untuk guru PAUD/TK. (Top/knd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar