BATU BARA, suarakpk.com - Bangunan Lapen yang terletak di-Dusun Penaga Desa Medang Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Sumatera Utara yang dianggarakan dari Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2018 sebulan dikerjakan sudah hancur.
Hancurnya bangunan yang dimaksud diduga karena tidak sesuai dengan ketebalan juga tuangan ter terlalu sedikit akibatnya bangunan yang dianggarkan dari uang Rakyat itu terkesan sia-sia dan diduga adanya indikasi korupsi.
Selain bangunan itu, banyak lagi bangunan lain di-Desa tersebut yang dianggarkan dari DD yang sudah hancur serta tidak tepat sasaran dan banyak warga yang merasa jengkel.
Beberapa warga Desa setempat Selasa 09/10/2018 kemarin, disalah satu warung yang ada di-Dusun Medang Tengah mengaharapkan kepada aparat terkait supaya dapat meninjau dan mengaudit DD Desa Medang tahun anggaran 2016 - 2017 dan tahun 2018.
Warga juga mengatakan Kades Medang tidak pernah melibatkan Masyarakat dalam pengelolaan anggaran dan mereka mempertanyakan minimnya informasi penggunaan Dana tersebut." entah proyek apa ini, papan informasi Proyek tidak ada, kalaulah dari anggaran Desa tapi kami tidak pernah ikut dalam Musyawarah apapun, orang orang dia (pejabat Desa-red) aja yang tau, coba abang lihat bangunan lening disini, sudah hancur dan tidak ada gunanya, hanya menghabiskan anggaran saja" kata mereka mempertanyakan.
Guna mendapatkan kebenaran apa yang dikatakan mereka awak media mencoba menghubungi Kades Medang Burhanuddin dengan nomor 0813-9778-6888 namun sayang nomor yang dituju tidak aktif.
Menanggapi hal itu ketua LSM ICW Batu Bara Salam Pranata meminta kepada aparat terkait mengaudit Dana Desa Medang " kami meminta Aparat terkait mengaudit Dana Desa Medang karena diduga pekerjaan kurang standart dan aspal sangat minim sehingga jalan lapen cepat rusak, masa sebulan dikerjakan sudah rusak" katanya
Amatan dilapangan proyek lapen tahun anggaran 2018 yang dikerjakan sebulan lalu terlihat hancur dan Proyek lainnya seperti lening tahun 2016-2017 yang terletak di-Dusun Medang Tengah kupak kapik dan sebagian lening sudah ada yang ditimbun dengan tanah oleh warga karena dianggap tidak bermanfaat. (414/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar