BATU BARA, suarakpk.com - Terkait adanya laporan dugaan mark'up serta penyalahgunaan Dana Desa (DD) untuk beberapa pengerjaan, oleh salah satu LSM yang ada dikabupaten Batu Bara, Kades Mandarsah Ismail mengaku tidak nyaman melaksanakan tugas, pasalnya, beberapa waktu lalu dirinya sudah dipanggil Tipikor Polres Batu Bara, juga Kejaksaan Negeri Batu Bara dan sudah meninjau bangunan yang dilaporkan.
Saat dikonfirmasi suarakpk.com, di kantor Desa, yang terletak di jalan Besar Simpang Empat, Desa Mandarsah, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara, tadi siang, Jumat (13/7), Kades Mandarsah, Ismail, mengaku bahwa, Tipikor Polres Batu Bara memanggil dirinya sebanyak 1 kali dan sudah turun kelapangan selain itu Kejari juga sudah memanggil dirinya sebanyak 2 kali dan sudah turun 2 kali kelokasi bangunan yang dilaporkan.
Selain Aparat Hukum lanjutnya Inspektorat Batu Bara juga sudah mengecek kelapangan dan masalah tersebut sudah tidak ada persoalan lagi.
"saya sudah bertemu dengan pihak pelapor, sudah tidak ada masalah dan saya sudah bertemu dengan aparat yang dimaksud dan juga ketua Gempar Batu Bara" jelas Kades.
Lebih lanjut, Ismail berharap, jika sudah tidak ada permasalahan terkait laporan LSM, dirinya meminta kepada Aparat penegak hukum Kabupaten Batu Bara yang menangani kasus tersebut untuk segera mengeluarkan Surat Pemberhentian Penyelidikan Perkara (SP3) terhadap oknum Kades Mandarsah.
"Hal ini perlu dilakukan agar tidak ada polemik ditengah Masyarakat yang mana belakangan ini kasus tersebut hangat dibicarakan." pungkasnya. (Muhammad Amin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar