Meski Sudah Tak Bernyawa, Bayi Ini Tetap Dijadikan Jaminan Administrasi - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

06 Juni 2018

Meski Sudah Tak Bernyawa, Bayi Ini Tetap Dijadikan Jaminan Administrasi


Ketgam : Muh. Olo (ayah bayi yang dijadikan jaminan administrasi). Foto : Randy Yaddi.

MUNA, suarakpk.com- Ironis, seorang bayi yang sudah meninggal dijadikan jaminan dalam pelunasan pembayaran administrasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Orang tua bayi tersebut, Muhammad Olo (20) mengatakan saat istrinya (Asrina 18) melaharikan anak laki laki sekitar pukul 10.00 pagi tanggal 30 Juni lalu di salah satu klinik di Raha dengan berat 1,5 kilo gram. 

Saat itu kondisi bayi tidak memungkinkan untuk dilakukan perawatan di klinik karena berat badan dibawa standar,  apalagi di klinik tersebut tidak ada ingkubator, maka bidan klinik memutuskan untuk merujuk ke RSUD Raha dengan menggunakan mobil klinik

"Sekitar pukul 11 siang, saya ke rumah sakit bagian teratai ketemu bidan jaga yang tidak ditahu namanya. Anak saya dikasih masuk dalam tabung kecil.  Karena saya merasa sudah aman maka saya kembali ke klinik bidan untuk melihat istriku, "tuturnya.

Katanya,  selama perawatan di rumah sakit, dirinya sering datang kontrol. Namun yang sangat menyedihkan adalah sekitar pukul 01.00 dini hari tanggal 5 Juni,  salah seorang bidang menelpon untuk mengabari kalau bayi laki lakinya dalam keadaan kurang sehat.

"Saat mendengar kabar itu saya langsung hubungi istriku. Dan malam itu pula kami ke rumah sakit. Saat kami sampai di rumah sakit saya lihat anakku sudah tidak bernapas lagi. Saya hanya bisa pasrah. Namun saat saya mau bawa pulang anakku di rumah, harus berbenturan dengan uang. Anak saya sebagai jaminan untuk mengurus administrasi dengan harus membayar Rp 8 jutaan," ungkap Muh Olo dihadapan awak media.

Saat itu, lanjut Muh Olo, kalau dia bersama istrinya berusaha untuk mencari pinjaman uang untuk menebus anaknya yang sudah meninggal sebagai jaminan.

"Dari malam sampai pagi kami keliling cari pinjam uang hanya untuk membayar admnistrasi agar bayi kami yang sudah meninggal kami bisa ambil dan mau kuburkan,"ceritanya

Setelah uang sudah terkumpul, dia bilang sekitar pukul 09.00 pagi bayinya langaung dikeluarkan karena sudah melunasi sebanyak Rp 8.070.000.

"Setelah membayar dan saya minta format pembayaran ternyata yang terbayar Rp 7.420.000 dan uang saya dikembalikan sebanyak Rp 650.000. Saya terima dengan kematian bayi, hanya yang menjadi masalah untuk mengeluarkan bayi harus membayar uang, akhirnya mencari pinjaman untuk mendapatkannya," ujarnya.

Muh Olo mengungkapkan, anehnya lagi, saat bayinya diluaskan untuk pulang, tidak ada satu orangpun pegawai rumah sakit yang menawarkan untuk diantar pakai mobil jenazah atau mobil ambulance.

Informasi yang diperoleh media ini dari beberapa sumber bahwa kuitansi yang diberikan kepada pasien,  itu penuh dengan coretan tipex dan kemudian tidak ada stempel dan nama bidan yang bertanda tangan. 

"Kalau itu benar adanya. Ada beberapa item yang sesungguhnya tidak masuk dalam draf, tapi dimasukan. Kemudian biaya perawatan bayi itu harus terinci.  Demikian pula yang lainnya, " celetuk salah seorang staf rumah sakit.  (Randy Yaddi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)