BLORA, suarakpk.com - Sebaiknya untuk sopir di jalan raya harus hati hati, pasalnya jangan sampai nasib naas yang dialami warga Desa Sumberejo, Kec. Randublatung, Sutejo (47) yang berprofesi sopir truk telah menjadi korban brutal sebelas orang punk di Jalan Raya Randublatung – Doplang Km. 01, semalam, Minggu (6/5/2018) kemarin.
Peristiwa ini berawal saat para anak punk menghadang laju truk yang dikemudikan Sutejo, di jalur Randublatung-Doplang. Tiba tiba Truk yang dikemudikan Sutejo dihampiri oleh salah satu dari anak punk yang terlihat sedang mabuk, anak punk memaksa agar diberi tumpangan. Namun, salah seorang anak punk lain tiba-tiba menggedor-gedor bak truk milik korban dalam kondisi mabuk.
Korban Sutejo pada saat itu hanya memberitahu kepada sekelompok anak punk bahwa, “Kalo ikut ya ayo naik, gak usah gedor-gedor begitu,mbok ya yang sopan sedikit.” ujar Sutejo saat itu.
Ada yang tidak terima karena pengaruh miras salah seorang anak punk langsung membuka pintu truk kemudian langsung menganiaya sopir truk bersama rekan-rekannya.
Tak kuasa dikeroyok segrombolan anak punk korban berteriak meminta tolong, beruntung warga datang membantunya. Korban mengalami luka robek kepala, serta memar-memar di bagian wajah dan badanya yang langsung dibawa ke Puskesmas. Warga juga membantu Polisi dalam menangkap belasan anak punk yang melakukan penganiayan tersebut.
Terpisah, saat dikonfirmasi, Kapolsek Randublatung Polres Blora, AKP Supriyo, membenarkan adanya perustiwa tersebut, dirinya mengatakan dalam kejadian itu segerombolan anak punk tersebut berjumlah puluhan orang dan sebagian bisa melarikan diri.
Namun, Polsek Randublatung bersama warga mengamankan 11 anak punk, setelah dilakukan pemeriksaan pelaku berjumlah 6 orang, 3 diantaranya sudah diamankan dan 3 lainnya masih dalam lidik. Polisi juga mengamankan barang bukti berupa rentengan selongsong peluru beserta rantainya.
“Sebelas anak punk sudah kita amankan berseta barang buktinya. Tiga diantarana sudah jadi tersangka dan yang lain masih diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Sedangkan korban penganiayaan masih dirawat di Puskesmas Randublatung untuk penyembuhan lukanya” terang Kapolsek Randublatung. (Bambang/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar