Seminar Sinergitas Penanganan Ancaman Non Militer Provinsi Aceh TA. 2018 - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

16 Mei 2018

Seminar Sinergitas Penanganan Ancaman Non Militer Provinsi Aceh TA. 2018


PIDIE, suarakpk.com - Perwakilan Kementerian Pertahanan RI Provinsi Aceh selenggarakan Seminar Sinergitas Penanganan Ancaman Non Militer Provinsi Aceh TA. 2018, Selasa (15/5/2018) kemarin di Oproom Setda Kabupaten Pidie Jl. Prof. Abdul Majid Ibrahim Desa Cot Teungoh Kecamatan Pidie. Nampak hadir Komandan Kodim 0102/Pidie Letkol Arh Donny Indiawan SIP.

Terlihat hadir juga Pejabat Utama PKP Provinsi Aceh diantaranya, Marsekal Pertama TNI Rachman Rosta, Bupati Pidie, Roni Ahmad, Ketua DPRK Pidie, H.Muhammad AR,S.PdI., Kapolres Pidie, AKBP Andi Setiawan Nuggraha Setiawan, S.I.K., Kepala Kejaksaan Negeri-Sigli, Effendi,SH,MH, Kepala Pengadilan Negeri-Sigli, Muhammad Nazir,SH,MH, Ketua Mahkamah Syariah Pidie, Drs. H. Munir Ahmad,SH,MH. Wakil Bupati Pidie, Teuku Fadlullah T.M. Daud,ST., Ketua MPU Pidie, Tgk. H. Ismi Abdul Jalil alias Abi Ismi Ilot-Mila, Kolonel Laut Joni Agoesta, Kolonel Inf Mulyono Syah. Kepala BNNK Pidie, AKBP Werdha Susetyo,SE. Sekda Kabupaten Pidie, Mulyadi, S.Pd,MM. Para SKPK Sekda Pidie, MAA Kabupaten Pidie, Abdul Hadi Zakaria Majelis Mukim, Zamah Zahri., Tokoh Pemuda Pidie, Umar Mahdi, SHi,MH , FKDM, Drs. Tgk. H. Ilyas Abdullah, FKUB, Tgk. Adnan Ubat, Ketua HMI Sigli, Junaidi, FPI, H. Jamal Abadi, LSM Paskha, Rafsanjani., LSM Lamar, Mariana, PII, Masykur, Ketua PPM Pidie, Drs. Bukhari, Komite Peralihan Aceh, Aiyub HS dan Hasballah., Ketua DPD KNPI Pidie, Teuku Syawal,M.Pd., Ketua Pancasila, Ir. Jailani AR, Ketua DPD IKAN Pidie : Zulfahmi,S.Kom. dan Perserta seminar dari Mahasiswa/i peserta seminar dari PTI Al-Hilal dan Unigha.

Dalam Sambutannya Marsekal Pertama TNI Rachman Rosta menyampaikan dalam kehidupan bernegara aspek pertahanan merupakan faktor yang sangat hakiki dalam menjamin kelangsungan hidup bernegara.

Ancaman terhadap pertahanan suatu negara senantiasa berubah sesuai dengan dinamika perkembangan lingkungan strategis baik global, regional maupun nasional.

Bentuk ancaman yang semula bersifat konvensional (fisik) saat ini perkembangan semakin komplek dan bersifat multidimensional (fisik dan nonfisik) serta menyentuh keberbagai sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Ancaman non militer adalah ancaman yang bisa berasal dari dalam maupun luar negeri, ancaman ini tidak menggunakan militer dan tidak berangkatan senjata namun bisa memecah belah bangsa, membahayakan kedaulatan NKRI, dan juga bisa mengancam keselamatan warganya.

Ancaman non-militer juga merupakan bentuk lain dari perang modern yaitu jenis perang yang murah, namun efek yang ditimbulkan sangat dahsyat dan fundamental karena dapat merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, perang modern yang berada pada wilayah ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, keselamatan umum bahkan legislasi, jenis perang ini dapat menjadi lebih berbahaya dari perang konvensional, karena menggunakan kekuatan non-militer yang diantaranya didinamisir oleh kekuatan modal dan dimensi oleh kemajuan teknologi serta melekat dalam ruang kehidupan suatu bangsa.

Oleh karena itu untuk menghadapi jenis ancaman non-militer diperlukan sebuah kekuatan non-fisik sebagai kekuatan non-militer yang berupa kemampuan penguasaan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus di dasari oleh kesadaran untuk membela dan mempertahankan eksistensi negara sesuai peran dan profesi warga negara sistem pertahanan negara kita adalah sistem pertahanan semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, segenap sumber daya nasional yang di persiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah dan berlanjut serta memadukan pertahanan militer dan non-militer yang saling menyokong dalam menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman. (Nazar/red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)