BANJARNEGARA, suarakpk.com - Meski diterpa isu gonjang ganjing akan batalnya pernikahan antara Tatik dan Olan di Lebakwangi Kecamatan Pagedongan, Banjarnegara akhirnya keduanya menikah pada, Jum’at (11/05) Petang.
Sebelumnya rencana pernikahan itu ramai diperbincangkan karena calon mempelai laki-laki, Majid Olan warga Kaselib Wanadadi yang lahir 26 Februari 1998 yang berusia 19 Tahun tidak mau mempertanggungjawabkan perbuatan dengan Hamilnya Tatik Maryanti, karena janin yang ada di tubuhnya bukan janinnya.
Acara yang berlangsung sederhana ini digelar di rumah sederhana di Siwaru Desa Lebakwangi Rt 01 Rw 02 Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara. Aneka macam makanan sederhana sebagai bagian dari tradisi akad nikah juga ikut dihidangkan meski hanya dihadiri kerabat terdekat saja.
Gelaran acara dipimpin oleh Tokoh masyarakat dan kyai setempat.
"Iya, sudah tadi," kata Neng Subagyo Kakak dari Tatik saat dikonfirmasi suarakpk.
Pihak keluarga yang dikonfirmasi mengaku bisa lega dan tenang usai acara tersebut akhirnya terlaksana."Mudah-mudahan mereka bisa menjadi pasangan sakinah, mawaddah, warahmah sampai kakek nenek, Syukur Alhamdulillah, akhirnya mereka bisa dinikahkan," Tambah Neng di rumah mempelai.
Meski resepsi perkawinan telah digelar Jumat lalu, dalam surat pernyataan menikah Akad nikah akan dilangsungkan setelah Bayi dilahirkan.
Keluarga Tatik berterimakasih kepada Komnas PA Banjarnegara yang telah mendesak kepada Pihak Olan untuk mempertanggungjawabkan dan menikah karena sudah menghamili.
”Kita berterimakasih sedalam-dalamnya kepada Komnas Perlindungan Anak Banjarnegara yang telah berupaya berjuang sehingga Keluarga Olan yang disaksikan Sekdes Kaselib mau menikahkan meski baru secara syariat islam,” pungkas Neng Subagyo dengan haru.
Komnas Perlindungan Anak melalui Koordinator Investigasi Solleh Hartanto merasa senang dan gembira karena Pihak Keluarga Kaselib Wanadadi mau melangsungkan pernikahan sesuai harapan Keluarga Lebakwangi.
“Kita merasa terharu dan dengan kemanusiaan tinggi karena janin yang ada dikandungan Tatik harus mempunyai ayah, maka di Jumat itu pula dilangsungkan akad secara syariat supaya lingkungan mengetahui, bahwa anak dalam kandungan ada orang tuanya,” ungkapnya.
(Slh/Ifan/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar