PIDIE, suarakpk.com-- Bupati Kabupaten Pidie Roni Ahmad yang akrab disapa (Abusyik), membuka secara resmi Musyawarah Besar Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Pidie tahun 2018 yang digelar di Opsroom kantor bupati Pidie, Selasa (08/5/2018), dengan jumlah peserta totalnya 200 orang.
"Melalui Musyawarah Kita Perkuat Nilai-Nilai Keislaman Menuju Pidie yang Mulia dan Meuadab,” demikian tema musyawarah MPU ini seperti diungkapkan Plt Ketua MPU Pidie Abu Ismi (Abu ilot).
Menurutnya, dalam musyawarah ini akan dibuat program-program kerja yang berkualitas dalam rangka menguatkan tugas dan kewenangan MPU.
Program prioritas MPU adalah pengkaderan ulama, “Ini yang sangat urgen dan penting, sebab ulama dan umaro harus berjalan seirama karena berkhidmat kepada ummat,” terang Abu Ismi.
Sementara Bupati Pidie Roni Ahmad (Abusyik), dalam sambutanya mengingatkan bahwa kejahatan yang terjadi di lingkungan sekitar kita sudah sangat mengkhawatirkan. Peredaran dan penyalahgunaan narkoba, perjudian, pencurian dan kriminalitas lainnya dengan pelakunya menyasar anak-anak di bawah umur.
“MPU juga harus mampu ikut membasmi tindak kejahatan tersebut, MPU harus bisa sinergi dengan stakeholder lainnya dalam membasmi tindak kejahatan karena ulama adalah benteng moralitas, kebaikan, kejujuran, dan berakhlak mulia,” ungkapnya.
Ulama adalah pewaris para nabi, mengawal pesan ummat, menjadi penyejuk dan memberikan solusi terhadap masalah yang dialami ummat.
Oleh karenanya dalam momentum musyawarah besar MPU ini bisa terpilih dalam keanggotaannya ulama yang memiliki kapasitas ilmu agamanya, berakhlak karimah, dan memiliki motivasi atau spirit yang keras dan mampu mengangkat nilai-nilai islami keada ummat. Sementara dalam memilih ketua bisa melalui musyawarah dan mufakat, tuturnya. (Nazar/red/Aceh).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar