BANTUL, suarakpk.com - Ditengah teriknya matahari di siang hari, Warsidah (36), ditemani anak laki-lakinya Ferdi (9) tampak mengaduk-aduk pasir dan semen melayani Sutrisno suaminya memasang batako untuk dinding rumahnya yang dibangun diarea persawahan dekat Jalan Bantul- Srandakan km 4, Sabtu (05/05).
Selama ini keluarga Sutrisno tinggal bersama orang tuanya di dusun Jigudan desa Triharjo kecamatan Pandak Bantul.
Sebenarnya Sutrisno tidak tega melihat istrinya kerja berat layaknya laden tukang. Sementara dia masih harus mengerjakan tugas sebagai ibu rumah tangga pada umumnya.Namun Warsidah sendiri mengaku senang bisa meringankan pekerjaan suaminya. Serta hemat bayar tukang sekarang Rp. 80.000; laden (yang melayani tukang) Rp. 65.000 bisa dibelikan semen dua sak, apalagi sebentar lagi, Feni anak sulungnya butuh biaya sekolah ingin masuk SMK.
Ibu dua anak Feni dan Ferdi itu merasa bersyukur karena sejak th 2013 lalu menjadi KPM PKH(Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan),yang secara berkala mendapatkan bantuan berupa uang juga pembinaan ,arahan bagaimana mengatur rumah tangganya.
Ada pembagian BLNT (Bantuan Langsung Non Tunai) ini Alhamdulillah keluarganya juga dapat, Warsidah masih bisa menyisihkan uang dari upah suaminya sebagai buruh bangunan.
Selama menggarap rumahnya yang berukuran 4x9 m dia terpaksa tidak kerja diluar, tapi kalau matrial sudah habis, dia tinggal buruh lagi dan pulangnya dia teruskan lembur dirumah. Dia tidak mentargetkan kapan selesainya, beda dengan celoteh anaknya yang ingin segera punya rumah baru.
Warsidah ibunya hanya tersenyum sambil menatap rumahnya yang sudah dimulai pengerjaannya sekitar dua bulan yang lalu, namun masih jauh dari selesai. "Alon alon sesuk klakon (pelan pelan nanti kesampaian)," hibur suaminya sambil meneguk air putih yang dibawakan istrinya.
(Rus W)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar