SOFIFI, suarakpk.com - Keterlambatan pembayaran gaji cleaning service oleh PT Surya Pratama Abadi menjadi kebiasaan setiap waktu, pasalnya para cleaning service yang bekerja untuk membersihkan kantor gubernur dan beberapa instansi lainnya sampai saat ini belum menerima upah kerjanya, terhitung sejak bulan Januari sampai Maret 2018. "Kebiasaan menunggak pembayan gaji cleaning service, sudah berulang kali terjadi, malah yang lalu sempat kita demo dan mogok kerja,"ucap salah satu karayawan yang enggan namanya ditulis media ini, kemarin dikantor gubernur, Selasa (03/4).
Secara terpisah kepala dinas Nakertrans Malut Umar Sangadji ketika dikonfirmasi via telpon menuturkan,"Telah kami tindak lanjuti baik dalam bentuk surat kepada Biro yang berkompeten (biro umum) maupun dalam bentuk rapat seluruh pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) bersama Plt Gubernur pada bulan Maret 2018 lalu,"ungkapnya.
"Selanjutnya diharapkan dalam waktu dekat akan dilaksanakan rapat koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam menyikapi keterlambatan pembayaran upah kerja cleaning service, diharapakn kepada pihak pelaksana/kontraktor agar dapat menyampaikan permasalahan kepada pihak Disnakertrans sekalipun pertanggungjawabannya ke biro umum,"paparnya.
Untuk pembayaran gaji cleaning service, menurut informasi yang dihimpun oleh media ini masih dibawah upah minimum propinsi ditanggapi dan dibenarkan adanya gaji cleaning service masih dibawah UMP oleh Kadis Nakertrans,"Namun secara teknis kaitan upah tenaga kerja harus disampaikan ke kami untuk mengetahuinya, jika terjadi sebaliknya, maka akan kami merekomendasikan ke Biro Umum untuk daoat menunjuk kontraktor/pihak pelaksana yang bonavid dan lebih kapabel. Betul telah diagendakan samua itu sesuai hasil temuan tim pengawas naker di lapangan."tegasnya.(RD).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar