Di Tuding Sebar Hoax, Aman Center: Itu Bentuk Provokasi - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Iklan BUMN



Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

06 April 2018

Di Tuding Sebar Hoax, Aman Center: Itu Bentuk Provokasi


KENDARI, suarakpk.com- Pernyataan salah satu tim sukses calon gubenur Sulawesi Tenggara, yang menuding Ali Mazi menyebar informasi hoax tidak perlu di respon berlebihan. Sebab menurut juru bicara Aman Center, Sahrul, pernyataan itu hanya sebatas bentuk provokasi untuk mengalihkan opini publik terhadap kasus dugaan korupsi salah satu calon gubernur yang saat ini ramai dibicarakan. "Hasil survey setelah Asrun di tangkap KPK memang benar mencapai angka 51%, kan tidak mungkin masyarakat Sultra mau memilih calon gubernur yang sudah menjadi tahanan KPK," kata Sahrul, yang di temui usai mengikuti debat publik calon gubernur dan calon wakil gubernur Sultra di Hotel Clarion Kendari, 5 April 2018.

Jadi, untuk menutupi rendahnya keterpilihan calon gubernur yang terjerat kasus korupsi pasca OTT kata Sahrul, mereka mempolitisir setiap pernyataan kampanye pasangan Ali Mazi-Lukman Abunawas. Target mereka adalah menggiring masyarakat Sultra untuk tidak fokus membahas kasus dugaan korupsi calon gubernurnya dan menjadikan materi kampanye Ali Mazi-Lukman seolah-olah tidak logis. "Mereka ini sebenarnya sudah kehabisan cara, kehabisan gagasan untuk membendung semakin meroketnya elektabilitas Ali Mazi-Lukman. Makanya satu-satunya cara yang bisa mereka lakukan adalah memprovokasi rakyat," tukas Sahrul.

Sekedar informasi bahwa tim pasangan calon Asrun-Hugua tak terima dengan pernyataan Ali Masi yang menempatkan diri sebagai pemilik survey tertunggi yang mencapai 51 %. Mereka menganggap pernyataan mantan gubernur Sultra periode 2008-2013 tetsebut sebagai bentuk kepanikan. Namun menurut Sahrul, sangkaan kepanikan tersebut mestinya di alamtkan di pasangan calonnya sendiri atau tim sukses mereka sendiri. Mengapa demikian, mantan aktivis Makassar ini menuturkan bahwa tim suskes Asrun-Hugua tidak lagi memiliki materi kampanye dan strategi yang mumpuni untuk menjual calon gubernurnya. "Mereka ini mau bicara apa di rakyat. Mau bicara pemimpin bersih tidak mungkin karena Asrun terjerat kasus korupsi. Jadi sudahlah, Asrun itu sudah tamat," ujarnya.

Sebaiknya lanjut mantan jurnalis Tempo ini, segera mempertimbangkan opsi baru ketimbang menghabiskan energi menjual calon yang sudah tidak layak atau cacat hukum. Dengan demikian kata dia, peran tim mendorong proses demokrasi ini lebih bermartbat dan mendidik rakyat dalam rangka melahirkan pemimpin yang bersih dan berkualitas. "Kan tidak mungkin nasib rakyat dan daerah ini kita serahkan kepada calon yang bermental korup. Mereka belum terlambat kok kalau mau gabung di Ali Mazi-Lukman," tutup Sahrul. (Randy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)