MUNA, suarakpk.com - Sejak terendusnya jual beli paket (proyek), di Raha Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) seluruh pegawai yang terindikasi terlibat langsung terlihat kebingungan dan salah tingkah. Pasalnya, permainan yang mereka perankan untuk lakoni jual beli paket sudah mulai tercium. Sehingga para pegawai ini mulai lepas tanggung jawab alias pura-pura tidak pernah melibatkan diri.
Padahal sudah beberapa korban dari jual beli paket ini sudah mulai buka mulut. Hanya saja para korban jual beli paket ini belum mau buka mulut dengan alasan bahwa mereka sudah terlanjur menghabiskan uang untuk membayar alias beli paket meski paketnya belum jelas lokasi dan berapa total anggarannya.
"Saya belum mau buka mulut karena saya masih menunggu hasil komunikasi finalnya bahwa dimana lokasi paketku dan berapa besaran anggarannya, " kata salah seorang korban dari jual beli paket dengan meminta namanya tidak disebutkan, Sabtu (10/03/18).
Lagi pula kata dia, besaran harga paket yang dijual itu berdasarkan berapa total anggarannya. Artinya bahwa semakin besar anggarannya maka semakin besar pula berapa persen yang harus ditanggung kontraktor.
"Ya kalau paketnya kecil berati kecil juga persennya. Tapi kalau besar maka besar juga persennya yang akan dipotong," tambahnya lagi
Salah seorang pemerhati lingkar jati mengaku bernama Laode Beta sangat berharap sekiranya penegak keadilan bisa bersikap untuk menangani permasalahan ini. Masalahnya ini sudah meresahkan masyarakat Muna secara menyeluruh.
"Kalau aparat tidak mampu untuk lakukan ini, dengan keadaan terpaksa hukum rakyat yang terjadi. Kita sudah tidak akan pandang bulu lagi. Siapa pun dia pasti kita sikapi. Pokoknya pintah kami hentikan jual beli proyek," pintahnya. (Randy).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar