SORONG, suarakpk.com - Prosesi Jalan Salib Hidup” warnai misa perayaan Jumat Agung di gereja Santo Petrus Remu kota Sorong Papua Barat, yang diperankan oleh Orang Muda atau Mudika Katolik dari gereja tersebut.
Drama penyaliban itu menggambarkan kisah sengsara Tuhan Yesus, yang rela disiksa, disalib dan mati untuk menebus dosa-dosa umat manusia.
Dengan penuh penghayatan, drama penyaliban yang dibawakan oleh Mudika gereja Santo Petrus, sesi demi sesi menceritakan ketika Yesus ditangkap, disiksa, disalib dan kemudian mati untuk menebus dosa manusia, memberikan makna yang medalam.
Pastor Paroki Gereja Santo Petrus Remu, Aleksander Bano, mengatakan, perjalanan kisah sengsara Tuhan Yesus merupakan peristiwa yang benar-benar wajib dimaknai oleh seluruh umat Kristiani Prosesi jalan salib ini, menggambarkan kisah sengsara Tuhan Yesus, yang rela disiksa, disalib dan mati untuk menebus dosa-dosa umat, hal ini wajib dimaknai oleh seluruh umat Kristen,” ujar
Pastor Aleksander Bano, usai Misa Jumat Agung, Jumat (30/3).
Menurutnya, prosesi penyaliban yang dilakonkan oleh Mudika Khatolik itu, menghantarkan kesedihan yang mendalam bagi umat yang menyaksikannya. Dia berharap umat Tuhan dapat memaknainya dalam kehidupan sehari-hari' pungkas (DM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar