KEBUMEN, suarakpk.com- Ratusan Pedagang di Alun-Alun Kebumen yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PPKL) melakukan unjuk rasa dengan mendatangi kantor Satpol PP Kebumen yang terletak di depan
Kantor Pengadilan Negeri Kebumen pada Rabu siang(21/3).
Dengan pengawalan puluhan Polisi maka mereka bergerak dari Alun-Alun Kebumen menuju kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dengan menggunakan motor dan gowes alias odong-odong serta dengan membentangkan beberapa poster tuntutan mereka.
Mernurut Muhajir, sang ketua paguyuban PKL bahwa demo pedagang terpaksa dilakukan karena beberapa hari sebelumnya DPRD Kebumen menolak aspirasi para PKL yang meminta kebijakan untuk menghapus pembatasan jam berdagang di Alun-Alun Kebumen.
Namun para wakil rakyat Kebumen tersebut tetap bersikukuh dengan mengacu pada Perbup Nomor 88 Tahun 2009 yang menyatakn Alun-Alun digunakan untuk berjualan mulai pukul 4 sore hingga pukul 6 pagi.
Setelah orasi dari Muhajir dan penasehat hukum pedagang yakni Teguh Purnomo yang juga Pengacara, Kyai, Dosen dan mantan Bawaslu Jateng yang mengatakan bisa mengkasuskan masalah tersebut. Maka kemudian dilakukan mediasi dengan 10 perwakilan PKL termasuk penasehat hukumnya untuk melakukan musyawarah bersama dengan Kasatpol PP Agung Pambudi serta perwakilan Disperindag.
Akhirnya tercapailah kesepakatan untuk memperbolehkan para PKL berjualan pada pagi hari sejak pukul 5 hingga 9 pagi dan siang pada pukul 11 hingga pukul 3 sore dengan tanpa tenda. Serta berjualan pada malam hari mulai pukul 3 sore hingga pukul 4 pagi dengan atau tanpa menggunakan tenda. Dan khusus hari Sabtu, Minggu maupun libur nasional maka berdagang sesuai kondisi. Namun dengan tetap mengutamakan kebersihan, kerapian dan ketertiban.
"Moga-moga saja bisa menjadi lebih maksimal dalam menambah pendapatan pedagang kaki lima di Alun-Alun," pungkas Toha pedagang sop buah dan siomay yang diamini Asep rekannya yang pedagang rokok dan minuman di pojok timur Alun-Alun Kebumen. (Setiawan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar