BANTUL, suarakpk.com - Dampak Badai Cempaka akhir bulan November 2017 yang lalu Petani di kabupaten Bantul menghadapi dilema tingkat produktif profit, hal ini karena masa hujan dan kemarau tidak mudah diperkirakan.
Seorang Petani bernama Suyatmin bercerita kepada suarakpk.com, (08/03/2018), ketika menanam padi antara biaya produksi dengan produk yang didapat ibarat memproduksi untuk stok pangan dan sulit dapatkan nilai plus antara biaya produksi dengan nilai produk yang dipanen, begitupun untuk malam misal lombok (cabe), itupun sulit juga diduga.
"Untuk produk pangan tertengarai sulit wujudkan Ketahanan Pangan ditambah info impor beras. Sejauh mana peran kementrian pertanian? memang dari awal meniti kegiatan kerja pertanian jauh berbeda dg saat ini", tandas Suyatmin.
Dia berharap pemerintah bisa peduli nyata tidak sebatas formalitas tugas. Dia juga mengatakan sulit wujudkan Ketahanan dan Kemandirian serta Kedaulatan pangan.
(Zahrowi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar