BATU BARA, suarakpk.com - Dalam Penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) yang bersumber dari APBN Tahun 2016-2017 di Kabupaten Batu Bara melibatkan banyak pihak disinyalir korupsi. Informasi dihimpun Wartawan dimana penerima buku tabungan perorangan simakmur Bank Mandiri yang dikeluarkan KCP MMU PNS Lima Puluh cetakan 16/10-2017 mengatakan terkejut melihat isi buku kolam mutasi (transaction) kesaldo (balance) dikeluarkan teller/petugas diterimanya dari pendamping Februari 2018 pekan lalu.
Kata sumber, dirinya tidak pernah menerima uang PKH pada tgl 5 Agustus 2017 sebanyak tiga kali mutasi melainkan hanya menerima pada tgl 24 Agustus 2017 sebesar Rp.1.500.000-, hal tersebut menjadi pertanyaan besar pada Tgl 12/09-2017 kolom mutasi terdapat Rp.1.500.000 yang kami terima pada Tgl 5/09-2017 hanya Rp.390.000 terangnya. Disebutkannya, di Tgl 29/01-2016 menerima Rp.787.700,Tgl 23/4-2016 menerima Rp.1.160.000, Tgl 29/7- 2016 menerima Rp.662.000, Tgl 24/10-2016 menerima Rp.662.000, terakhir Tgl 20/12-2016 menerima Rp.737.000 dan kebenaran diterima entah berapa, terangnya.
Buktinya yang diterima Rp.390.000 dalam kolam mutasi tertulis Rp.1.500. 000-. Kalau terbukti Pendamping menyelewengkan uang PKH diminta segera bertaubat,dan bagi penegak hukum dapat kiranya melirik persolan tersebut serta mengusut tuntas.
Mendapat informasi masyarakat, Tim Advokasi Wartawan mencoba menghubungi Armand Nst Branch Manager PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk KcP Mmu Indra Pura guna dikonfirmasi melalui Hagi Maulana penyalurnya merasa terkejut dan menyarankan konfirmasi aja pendamping PKH menyebut nama "Al" S,Sos.I, "ER" S.Sos atau langsung aja konfirmasi Kepala Dinas Sosial Kabupaten Batu Bara Drs. Bahrumsyah MM. Kata Hagi, PT.Bank Mandiri hanya penyalur, jika ada penyimpangan dalam penyaluran uang PKH maka pendampinglah yang bertanggung jawab, tutupnya Hagi.(Red006)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar