BANJARNEGARA, suarakpk.com - Warga RW 05, Dusun Praguman, Desa Panawaren, Kecamatan Sigaluh dua hari ini
terisolir, pasalnya hujan yang terus mengguyur membuat akses jalan masuk ke dusun
tersebut amblas.
Informasi yang dihimpun suarakpk.com di lapangan, kejadiannya pada hari kamis (4/1) saat hujan terus menerus dari pagi sampai sore hari membuat tanah tergerus dan menjadikan jalan ini terseret aliran air hujan.
“Kamis pas hujan terus dari pagi, sebelumnya sudah amblas pada sebelah pinggir jalan, kendaraan roda empat masih bisa lewat. Namun sore hari, semuanya amblas" ungkap pak Darso warga dusun waren yang rumahnya tepat di pinggir jalan yang amblas tersebut kepada suarakpk.com.
Menurut warga lainnya, jalan tersebut amblas dikarenakan tidak adanya kontruksi bangunan yang menopangnya.
"ya jelas amblas mas, wong gak ada apa-apanya, cuma gorong-gorong kecil, ya gak kuat buat menahan beban berat dalam waktu yang lama.” timpal warga yang lain.
Untuk membuka akses masuk sementara akhirnya warga secara bergotong royong membuat jembatan dari pohon kelapa yang di atasnya ditaruh anyaman bambu, itupun hanya bisa di lalui sepada motor.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada bantuan dan perhatian dari Instansi pemerintah terkait untuk membantu warga yang nampak terisolir disebabkan terputusnya jalan. Hal tersebut memunculkan pemikiran warga yang mengesankan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara kurang tanggap dengan kejadian alam yang dialami oleh warga masyarakatnya. (giono)
Informasi yang dihimpun suarakpk.com di lapangan, kejadiannya pada hari kamis (4/1) saat hujan terus menerus dari pagi sampai sore hari membuat tanah tergerus dan menjadikan jalan ini terseret aliran air hujan.
“Kamis pas hujan terus dari pagi, sebelumnya sudah amblas pada sebelah pinggir jalan, kendaraan roda empat masih bisa lewat. Namun sore hari, semuanya amblas" ungkap pak Darso warga dusun waren yang rumahnya tepat di pinggir jalan yang amblas tersebut kepada suarakpk.com.
Menurut warga lainnya, jalan tersebut amblas dikarenakan tidak adanya kontruksi bangunan yang menopangnya.
"ya jelas amblas mas, wong gak ada apa-apanya, cuma gorong-gorong kecil, ya gak kuat buat menahan beban berat dalam waktu yang lama.” timpal warga yang lain.
Untuk membuka akses masuk sementara akhirnya warga secara bergotong royong membuat jembatan dari pohon kelapa yang di atasnya ditaruh anyaman bambu, itupun hanya bisa di lalui sepada motor.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada bantuan dan perhatian dari Instansi pemerintah terkait untuk membantu warga yang nampak terisolir disebabkan terputusnya jalan. Hal tersebut memunculkan pemikiran warga yang mengesankan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara kurang tanggap dengan kejadian alam yang dialami oleh warga masyarakatnya. (giono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar