MUNA, suarakpk.com - Jelang terjadinya konflik antara dosen dan mahsiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Wuna dikalangan internal kampus, perdamaiannya kini telah dimediasi.
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Muna AKBP.Agung Ramos Paretongan Sinaga mengambil langkah konkrit dengan melakukan mediasi dari kedua belah pihak agar kejadian sebelumnya tidak merembet keluar sehingga tidak merugikan pihak Kampus itu sendiri. Apalagi mengingat Kampus STIP Wuna yang saat ini lagi gencar gencarnya menaikan status menjadi Universitas.
"Kehadiran kami ini merupakan sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan untuk membuka ruang diskusi agar semua keluh kesah mahasiswa bisa dikomunikasikan dengan baik. Sehingga bisa tercipta kondisi kampus yang aman dan tentram dikalangan dosen dan mahasiswa itu sendiri serta semua keinginan mahasiswa dapat menemukan titik terang," ucapnya, Selasa (16/1/18).
Kapolres berharap semoga dengan mediasi tersebut bisa ditemukan jalan keluar sehingga proses perkuliahan bisa berjalan dengan lancar,tertib dan apa yang menjadi keinginan STIP Wuna untuk menaikan status ke universitas bisa terwujud
Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Perguruan Tinggi STIP Wuna Raha,
Uking Djasa, menghimbau agar perbedaan pendapat yang terjadi diluar jangan dibawah di dalam Kampus mengingat didalamnya merupakan dunia pendidikan dan harus jadi panutan karena tujuannya yaitu hanya untuk kemajuan kampus kita sendiri
"Itu semua persoalan dinamika yang terjadi dikampus karena kampus ini adalah rumah kita yang harus di pelihara untuk menuju perubahan yang lebih baik," ungkapnya.
Untuk diketahui, sebelumnya telah terjadi aksi unjuk rasa terkait penolakan terhadap salah satu kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak STIP Wuna Raha, yaitu kenaikan biaya administrasi dan dugaan intimidasi yang dilakukan salah seorang dosen yang merupakan petinggi STIP Wuna Raha dengan inisial (JSP) terhadap salah satu mahasiswa budidaya perairan yang berinisial (AD) beberapa waktu lalu. (Randy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar