GIAN Hadir Ikut Perangi Peredaran Narkoba Di Jawa Tengah - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

21 Januari 2018

GIAN Hadir Ikut Perangi Peredaran Narkoba Di Jawa Tengah


SEMARANG, suarakpk.com - Di awal masa tugas Presiden Joko Widodo telah memperingatkan bahaya narkoba yang mengacam negeri dengan sebutan atau istilah “Darurat Narkoba”. Narkoba adalah mesin pembunuh yang paling ampuh dalam merusak masa depan anak bangsa. Penyelundupan narkoba adalah perang modern yang tidak menggunakan pasukan dan senjata. Bahkan sindikat narkoba internasional menjadikan orang Indonesia sebagai kurir untuk menghancurkan negerasi muda bangsa. Dan tak dapat dipungkiri lagi, bahwa saat ini Indonesia menjadi sasaran peredaran gelap narkotika oleh sindikat internasional. Hal ini terlihat dari peningkatan pengungkapan kasus penyelundupan narkoba oleh aparat penegak hukum. Seperti tak ada ujung narkoba terus mengalir masuk ke Indonesia. Peredaranya tidak hanya menyasar masyarakat yang ada di perkotaan, tetapi sudah merambah sampai pelosok negeri.

Kepala BNN, Komjen Budi Waseso dalam berbagai kesempatan mengatakan bahwa peredaran gelap narkoba tidak melulu masalah bisnis, tapi ditengarai ada upaya yang sistematis untuk merusak dan menghancurkan generasi muda bangsa Indonesia. Inilah yang perlu di waspadai oleh semua elemen bangsa ini.

Ketua DPW GIAN (Gerakan Indonesia Anti Narkoba) Jawa Tengah, R.Edy Yulianto,Skom.,SE melalui tulisan Whats App (WA) berharap NKRI dengan melalui GIAN dan Amartha foundation selalu diberikan Kejujuran, kesabaran dan kemuliaan oleh Allah SWT untuk berperan serta membangun Akhlak, membangun Ekonomi Keluarga Gian dan membantu masyarakat yang kurang berdaya serta selamatkan generasi Muda Indonesia bersih bersih narkoba. 

“GIAN bukanlah partai politik atau LSM, tapi GIAN adalah sebuah yayasan yang dibangun dan dicetuskan serya didukung oleh para begawan yang Amanah melalui Amartha Foundation. Mari kita Bangun kebersamaan kekeluargaan mengesampingkan perbedaan.” jelas Edy kepada suarakpk.com.

Sementara, RM.Budhi Priono yang merupakan Purnawirawan Kopasus berpangkat Kolonel mengharapkan dengan kehadiran GIAN di Jawa Tengah bisa berperan serta dalam mengawasi dan menekan peredaran serta penyalahgunaan narkotika di Jateng.
“harapan saya kita semua bisa berperan serta dalam mengawasi peredaran narkotika di Jateng.” harap Budhi.

Selain itu, Budhi juga mengajakan semua masyarakat di Jawa Tengah untuk melakukan pengawasan tidak saja kepada Bandar, Pengedar, Kurir dan pemakai, tetapi pengawasan juga kepada oknum-oknum aparat yang juga ikut bermain api. Harapannya DPW GIAN Jawa Tengah memiliki kemampuan dan kiat-kiat untuk memberikan sumbang sih pemikiran untuk dapat membantu Pemerintah secara nyata.

“Khusus anggota GIAN yang menjabat di bidang Intelijen agar mencatat setiap kejadian atau kasus narkotika yang terjadi di Jawa Tengah. Catatan tersebut sebagai data dan fakta yang nanti kita analisis. Selanjutnya para pejabat Intelijen akan kita tatar, tentang tata cara membuat produk-produk Intelijen, mulai Laporan Harian Khusus - Current Affair dan seterusnya.” ungkapnya. 

Di sisi lain, Wakil Ketua DPW GIAN Jawa Tengah, Imam Supaat menjelaskan berdasarkan data laporan akhir tahun BNN, diperkirakan, sebanyak 12.044 orang per tahun mengkonsumsi narkoba dalam dosis berlebih, lebih dari satu jenis narkoba secara bersamaan, dan menggunakan narkoba setelah lama berhenti. Tercatat 33 orang per hari meninggal akibat dampak penyalahgunaan narkotika.

“Penyalahgunaan narkotika berasal dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, pekerja, hingga pengangguran. Pelajar penyalahguna narkotika tercatat sebanyak 27,32 persen, sementara jumlah pekerja yang memakai narkotika sebanyak 50,34 persen, dan 22,34 persen adalah pemakai narkotika dari kalangan yang tidak bekerja atau pengangguran.” kata Imam.

Lebih lanjut Imam mengungkapkan masih berdasarkan data dari BNN, bahwa estimasi kebutuhan narkotika ilegal di Indonesia untuk narkotika jenis ganja 158 juta gram, Sabu 219 juta gram dan Ekstasi 14 juta butir. Inilah kemudian yang menjadikan Indonesia sebagai pasar potensial peredaran gelap narkotika.


"Dari data tersebut diatas, tak heran bila Indonesia menjadi sasaran empuk bagi pengedar narkotika sindikat internasional untuk memproduksi narkotika dalam jumlah yang besar untuk dijual di Indonesia." pungkasnya. (001/red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)