KOLAKA,suarakpk.com - Mahasiswa Yang tergabung dalam organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) cabang kolaka dan Himpunan Mahasiswa Pemuda Pelajar Iwoimenda (HIMPPI) menggandeng Komisi pemilihan Umum (KPU) serta Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu)(P) guna melaksanakan kegiatan dialog terbuka dengan tema 'katakan tidak pada golput dan politik uang' yanh dihelat di desa Ulukalo kecamatan Iwoimendaa kabupaten Kolaka, Rabu 17/1/2018.
Kegiatan ini dihadiri para pejabat kecamatan dan kelurahan Iwoimenda dan diisi oleh dua orang pemateri yaitu Komisioner KPU, Haidir Atha dan ketua Panwaslu Kolaka, Juhardin.
Juhardin mengatakan dalam materi yang ia bawakan bahwa golput dan politik uang bukanlah pilihan yang tepat sebagai langkah untuk menentukan pemimpin 5 tahun kedepan.
Dialog terbuka ini diikuti sekitar 200 orang peserta, terdiri dari 8 desa se- kecamatan Iwoimenda yakni desa Watumolewe, Ladahai, Lasiroku, Iwoimenda, Wonualaku, Landoula dan desa Ulukalo selaku tuan rumah.
Ketua panitia dialog publik, Mafda Haulaini mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mengantisipasi maraknya praktek golput di masyarakat Kolaka khususnya desa Iwoimenda dalam menghadapi momen pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kolaka 2018 ini.
"Kami sangat mengharapkan agar masyarakat Kolaka cerdas dalam memilih pemimpin dan sepakat untuk menolak politik uang serta golput," ungkap Mafda.
Mafda yang juga merupakan mahasiswi Hukum USN Kolaka ini menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan salah satu wujud dari pengabdian mereka sebagai mahasiswa terhadap masyarakat tentang sistem demokrasi Indonesia.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari tanggung jawab serta kewajiban kami mahasiswa kepada masyarakat agar bagaimana mampu memilih pemimpin sesuai hati nurani masing-masing. Dialog publik initially akan terus berlanjut di kecamatan Wolo dan kecamatan Samaturu," tandasnya. (Randy).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar