KENDARI, suarakpk.com - Eksekutif Kabupaten (EK) Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Gowa dan pemuda di kabupaten Gowa menggelar aksi deklarasi Posko Menangkan Pancasila dan parade nasional penolakan terhadap kenaikan harga bahan pokok, Kamis 25 Januari 2018, tepat di depan gedung DPRD Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Ketua Posko Menangkan Pancasila Kabupaten Gowa, Muh. Syaipul dalam orasinya mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemerintah atas rencana impor beras.
"Kondisi tata kelola pemerintahan hari ini sudah sangat jauh dari semangat kebangsaan kita yakni Pancasila. Kebijakan pemerintahan saat ini sudah kami anggap menuju ke sistem yang liberal dan laginya ugal - ugalan. Kebijakan impor pangan yang diambil pemerintahan Jokowi - JK adalah hanya salah satu bukti dari sekian banyak kebijakan yang tdk sesuai dengan semangat Trisakti dan nawacita," katanya via telponnya saat berada di Gowa, Makassar, Sulsel.
Sementara itu, Koordinator Lapangan (Korlap), Arfandi Mandala menuturkan bahwa menurutnya, rencana impor beras, gula dan garam oleh pemerintah dan naiknya harga-harga kebutuhan pokok sudah demikian meresahkan rakyat.
"Kebijakan impor bukanlah solusi yang tepat, mengingat kondisi alam indonesia adalah negara agraris. Usaha melepaskan persoalan pangan ke mekanisme pasar adalah usaha yang kami nilai hanya akan memberikan keuntungan kepada para pemodal dan hanya merugikan para petani," tegas Arfandi.
Ketua EK LMND Gowa, Igarudin ombe mengatakan bahwa posko Menangkan Pancasila adalah wadah untuk semua komponen bangsa yang merasa dirugikan oleh kebijakan-kebijakan pemerintah.
"Posko ini bukan milik perorangan tapi milik semua orang karena posko ini dibangun sebagai corong atau media untuk memperhatikan kondisi daerah dan nasional," tandasnya. (Randy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar