KENDARI, suarakpk.com - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aksi solidaritas 123 melakukan unjuk rasa terkait tindakan otoriter yang dilakukan oleh Dekan Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK), Selasa (23/1/18).
Aksi ini merupakan aksi lanjutan yang sebelumnya dilakukan pada 8 Januari lalu oleh Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) FT UMK tapi tidak menemukan titik terang. Dalam aksi ini diikuti oleh berbagai mahasiswa teknik dari beberapa Perguruan Tinggi (PT) di Sulawesi Tenggara (Sultra). Diantaranya, KBM FT Universitas Halu Oleo (UHO), KBM FT Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), KBM FT Universitas Lakidende, KBM FT Universitas Sembilanbelas November, serta KBM UMK.
Koordinator lapangan (Korlap) aksi Solidaritas 123, Karena Pangga dalam orasinya mengatakan bahwa pihaknya menuntut kepada birokrasi UMK agar segera menyelesaikan masalah ini.
"Ratusan mahasiswa dan 8 dosen menjadi korban dari masalah ini. Untuk itu kami menuntut segera turunkan Dekan Teknik Muhammadiyah, dia dinilai telah melecehkan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kendari atas tindakan kekerasan yang telah dia lakukan," ujar Pangga.
Lanjutnya, dia menegaskan apabila masalah ini dibiarkan berlarut-larut terus, maka mereka akan melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian untuk diproses secara hukum.
"Jika tidak dipertimbangkan maka kami akan bawa masalah ini sampai keranah hukum," tukasnya.
Sementara itu, mahasiswa Teknik UHO, Jurawal mengatakan bahwa mereka sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh dosen UMK itu, pasalnya dosen seharusnya menjadi seorang pendidik di kampus agar mampu mewujudkan mahasiswa yang kreatif. Tapi pada kenyataannya tindakan yang telah dilakukan dosen tersebut telah menciderai nama besar dunia pendidikan.
"Kami tergerak untuk membantu saudara-saudara kami di UMK. Apa yang telah dilakukan dosen UMK ini sangat memalukan. Kami nilai dia tidak pantas untuk menjadi Dekan Teknik UMK, segera turunkan dia dari jabatannya," teriak Jurawal.
Aksi ini dimulai dari Tugu Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Kendari dan berakhir di Gedung UMK.
Ironisnya meski aksi dilakukan di gedung UMK, pihak birokrasi kampus UMK belum memberikan respon terkai aksi tersebut hingga berita ini terbit. (Randy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar