Warga Ds.Dayah Pertanyakan Dana Rp.25 juta - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Iklan BUMN



Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

24 Desember 2017

Warga Ds.Dayah Pertanyakan Dana Rp.25 juta


PIDIE, suarakpk.com- Sejumlah masyarakat Desa Dayah, Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie mempertanyakan sumber dana sebanyak Rp 25 Juta yang digunakan oleh dua orang aparatur di 20 desa dengan alasan untuk mengikuti pelatihan atau Bimbingan Teknis (Bimtek) keluar daerah, kemarin Sabtu (23/12).

Pasalnya uang sebanyak itu mereka berangkat ke Jokja bertujuan melaksanakan (Bimtek) tahun ini tidak tertulis didalam APBG Tahun 2017. Lebih sayang lagi usai pulang Bimtek sampai keluar daerah diduga bahkan tidak ada mamfaat yang bisa dirasakan dan diberikan kepada masyarakatnya desa setempat.

"Kami selaku masyarakat sangat keliru terkait sumber dana yang digunakan oleh dua orang aparatur desa yang ada di 20 desa tersebut," ujar Arsyat yang mewakili warga desa Dayah, Kec. Batee, Pidie kepada suarakpk.com, kemarin Sabtu (23/12).

Arsyat  bersama sejumlah masyarakat desa Dayah juga ingin mendapat penjelasan yang akurat dari Pemerintah terkait sumber dana dan izin mengikuti Bimtek keluar daerah hingga menghabiskan biaya yang begitu besar menurut masyarakat itu sangat sia-sia.

"Apakah pelatihan keluar daerah itu sebuah sebuah peraturan dan kebijakan dari perintah, jika itu sebuah peraturan tentu semua aparatur desa yang ada di 28 desa di Kecamatan Batee sekaligus semua berangkat, ini hanya aparatur desa di 20 desa saja yang diperbolehkan mengikuti pelatihan tersebut," ucapnya.

Jika memang itu sebuah kebijakan dari pemerintah setempat dangan tidak adil jika 8 aparatur desa lainnya tidak diberangkatkan, saya khawatir bisa menimbulkan kontroversi antar masyarakat kedepannya," jelas Arsyat.

Senada Ia juga menyampaikan "Kami selaku Masyarakat berhak ingin mengetahui sumber dana itu jangan sampai digunakan uang desa sebanyak itu tidak bisa memberi mamfaat sedikitpun bagi masyarakat it".

Kemudia ditempat terpisah suarakpk.com menjumpai Tgk. M. Nasir selaku Ketua Forum Kepala desa Kecamtan setempat menjelaskan rincian uang Rp 25 Juta yang digunakan olehdua aparatur desa yang melaksaksankan Bimtek keluar daerah diantara; 17 Juta uang Bimtek 2 juta uang saku persatu aparatur desa dan sisa 4 Juta lagi itu akan dikembalikan kepada khas desa itu masing-masing katanya.

Tgk. M. Nasir juga menjelaskan, Sementara terkait persoalan perintah mengikuti pelatihan itu keluar daerah itu memang bukan Perintah dari Pemerintah. Mereka juga tidak mengharuskan dan tidak melarangnya itu kembali kepada Kepala Aparatur desa masing-masing yang penting bisa dipertanggung jawabkan kepada masyarakatnya masing-masing.

"Dulu saya pernah sarankan buat aja pelatihan undang kita undang orang-oarang yang faham dibidang tersebut dari lokal agar bisa menghematkan penguaran dana desa, tapi tidak ada tangapan apa-apa terus saya harus katakan apa lagi," ujar M. Nasir

Tgk. M. Nasir juga menjelaskan pertanyaan kenapa hanya 20 Kepala aparatur desa saja yang diizinkan untuk pergi melaksanakan Bimtek keluar daerah.

"20 desa itu bisa pergi karena mereka ada yang masih punya anggaran dana desa dan telah melakukan refisi dengan sejumlah Tokoh masyarakat dan ada juga anggaran tidak ada tetapi mereka memasukkan kedalam APBG 2017 perubahan untuk digunakan kegiatan Bimtek dan merekapun benar melaksanakan kegiatan tersebut disana," kata M. Nasir.

Sementara bagi desa yang belom bisa melaksanakan Bimtek keluar daerah mohon dimaklumi karena itu kelalaian kita sendirinya, seharusnya dimasukkan kedalam APBG 2017 perubahan dan ada yang tidak ada anggaran dan ada juga yang tidak membuat refisi bersama tokoh masyarakat dan disaksiakan oleh masyarakatnya sendiri, kemudian ada juga yang belum bisa berangkat data penanggung jawaban APBG 2016 belum diselesaikan.

"Untuk itu saya berharap kepada semua Aparatur desa dan masyarakat jangan ada salam faham dalam menanggapi persoalan ini, ada dua orang Aparatus desa Dayah Kec. Batee sudah terlanjur pergi keluar daerah hingga ngutang kepihak lain untuk mengukuti pelatihan tersebut akhirnya dia terpaksa jual lembu untuk mengantikannya kembali karena dia tidak memasukkan dana perjalanan tetsebut kedalam APBG 2017 diperubahan anggaran. (Nazar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)