BANTUL, suarakpk.com - Lahan pertanian seluas 20 ha di Plebengan desa Sidomulyo kecamatan Bambanglipuro kabupaten Bantul, DIY adalah ilustrasi lahan pertanian di kabupaten Bantul yg terdampak musim hujan yang ditengarai ekstrim. Akibatnya sejak badai tropis Cempaka terjadi beberapa hari lalu kini petani cemas karena pasca menanam padi terjadi lagi luapan air hujan yg diluar dugaan.
Karena terendam air yang kelebihan kebutuhan diperkirakan tanaman padi terancam mati setidaknya tidak bagus pertumbuhannya. Hal itu akan berdampak panennya tak maksimal sebagaimana direncanakan untuk wujudkan ketahanan pangan.
Menurut pengamat pendidikan di kabupaten Bantul saat ditemui suarakpk.com di Sidomulyo Bambanglipuro (11/12) Zahrowi, bahwa ketahanan pangan faktor vital menuju "Kedaulatan Pangan" yang vital pula untuk Kedaulatan NKRI mengingat Indonesia sebagai Negara Agraris, namun kontruksi dan kondisi tanah lahan pertanian pun sudah terdampak pencemaran akibat pupuk kimia yg menggerus unsur hara tanah.
"Produk pertanian kurang nyaman dan sehat untuk dikonsumsi karena dominannya pupuk kimia dan ini diharapkan ACTION nyata yg solutif oleh kementrian dan dinas pertanian," ungkapnya.
"Kini pertanian yg diharap sebagai penyangga ekonomi nasional menghadapi kompleksitas masalah multidimensi. Ayo kerja kerja kerja dan jangan sebatas retorika politik," pungkas Zahrowi. (005/Red/DIY)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar