Goa Braholo Gunungkidul, Menguak Jejak Manusia Purba - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Iklan BUMN



Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

20 November 2017

Goa Braholo Gunungkidul, Menguak Jejak Manusia Purba


GUNUNGKIDUL, suarakpk.com - Goa Braholo terletak di lereng bukit karst di desa Semugih Kecamatan Rongkop kabupaten Gunungkidul. Daerah yang termasuk dari jajaran gunung Sewu terletak di bagian Selatan Jawa.  Membentang dari Teluk Pacitan hingga kali Opak di Wonosari sepanjang kurang lebih 85 km dengan lebar mencapai 25 km. Secara astronomis goa Braholo ini terletak pada koordinat UTM X : 0472326 dan Y : 9107992.

Penelitian intensif selama 5 tahun terhadap Goa Braholo dengan dukungan dari "The Toyota Foundation" telah di mulai sejak Tahun 1995 dipimpin oleh Prof. Truman Simanjuntak dari pusat penelitian Arkeologi Nasional Jakarta. Pada penelitian tersebut telah di buka 14 kotak ekskavasi dengan temuan yang sangat padat, terdiri dari tembikar, sisa biji bijian yang sebagian besar diantaranya terbakar dan hangus, sisa fauna yang sangat melimpah, sisa industri batu, sisa industri tulang dan cangkang kerang.

Penelitian mengenai kehidupan goa tercatat pada tahun 1996 dilakukan oleh Puslit Arkenas melalui eksplorasi intensif ditemukan belasan gua di daerah ini dan salah satu diantaranya Gua Braholo. Diantara gua-gua tersebut Gua Braholo menampakkan indikator hunian paling kuat berupa permukaan, seperti sisa fauna yang melimpah dan artefak batu. Pada tahun 1997 dilakukan ekskavasi awal (Tahap I) oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional bidang Prasejarah. Kedalaman ekskavasi di Gua Braholo bervariasi antara 3 hingga 7 meter. Ekskavasi dibeberapa kotak terpaksa dihentikan karena terhambat oleh blok besar batu gamping yang menutupi bidang kotak ekskavasi. Namun ekskavasi terakhir di kedalaman kotak yang tidak terhalang blok gamping belum menunjukkan lapisan yang steril.

Gua Braholo menghadap ke arah Barat daya dan terletak pada ketinggian 353 m di atas permukaan laut. Sebagian relatif datar dan sebagian miring. Kondisi tanah kering dengan langit-langit yang cukup tinggi mencapai 15 m, lebar ruangan kurang lebih 39 m dan panjang 30 m. Luas gua keseluruhan kurang lebih 1.1703 meter persegi. Aspek keruangan tersebut membuat sirkulasi udara dan penyinaran sangat baik. Keletakan Gua yang berada di lereng bukit membuat Gua mudah di capai. Dari berbagai sudut pandangan bagian tengah Gua sangat ideal sebagai hunian.

Sampai saat ini menurut penuturan pengelola Goa Braholo saat di temui suarakpk.com (20/11/2017) Kusno, menuturkan, masih terus di lakukan penggalian pada kotak yang lain, guna mencari bukti jejak dari manusia zaman itu. "Penggalian terus di lakukan tim Arkeolog dan di jadikan pusat penelitian jejak manusia purba. Bahkan wisatawan mulai berdatangan pada hari-hari tertentu," ungkapnya.

Desa yang dipimpin oleh kepala desa Sugiarto tersebut bahkan kedepannya direncanakan akan dibangun musium purbakala.  (Tim/red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)