Salatiga,
suarakpk.com – Modus penipuan tindak kriminalitas dari hari ke hari kian
canggih. Satu diantaranya melalui telepon yang mengaku sebagai teman dekat
korbannya.
Seorang
warga salatiga yang enggan disebutkan namanya, dirinya mengaku mendapat telphone dari seseorang yang mengaku sebagai
temannya, menemukan dompet yang berisikan sejumlah perhiasan, Handphone dan
uang tunai di sebuah SPBU, dimana menurut pelaku bahwa tas itu adalah milik
saudaranya, dan bisa di bawa pulang jika bisa menutup mulut satpam SPBU dan
pelaku meminta bantuan dari korban untuk mentranfer pulsa dan sejumlah uang.
“saya
mendapatkan telphone yang suaranya mirip dengan suara teman saya, dia bilang
bahwa dia mengambil tas saudaranya yang tertinggal di SPBU, kemudian dia bilang
bisa dibawa keluar dari SPBU jika saya bisa membantu mengirimkan pulsa untuk
satpam penjaga SPBU dan memberikan tanda terimakasih kepada Satpam yang menyita
tas tersebut.” cerita bunga kepada suarakpk.com di sebuah sekolahan senin
(23/10).
Menurut
bunga yang tidak menaruh curiga karena suara dan alamat dimaksud menyerupai
dengan temannya, diapun bergegas membantu agar persoalan temannya di jalan bisa
terselesaikan, namun apa boleh buat ternyata itu semua modus peniupuan
telephone semata.
“setelah
saya mendengarkan cerita pelaku, akhirnya saya kirim pulsa ke nomor yang
diberikan sebesar Rp.800.000 dan mentransfer uang sebesar Rp.1.000.000- at atasnama bapak Hariman Siregar“
jelasnya.
Terpisah,
Pimpinan Redaksi SUARAKPK, Imam Supaat mengaku juga pernah menerima telphone
serupa, mengaku sebagai kawannya yang ada di lamongan, jawa timur.
“saya
pernah menerima telephone serupa, dia mengaku sebagai teman saya yang bernama
Asnan rumahnya Lamongan, dan suaranya persis dengan suara asnan berlogat jawa
timuran.” cerita imam.
Lebih
lanjut imam menuturkan bahwa setelah pelaku bercerita banyak kronologis
penemuan sebuah tas yang berisikan Handphone, Perhisan seberat 24 Kg dan Uang
Tunai sejumlah Rp.65.000.000 dengan alasan saudaranya dari ambil bank untuk
membayar mobil.
“dari
pelaku menceritakan kronologis tentang Tas yang berisikan Handphone, Perhisan
seberat 24 Kg dan Uang Tunai sejumlah Rp.65.000.000 dengan alasan saudaranya dari
ambil bank untuk membayar mobil, namun dirinya tidak bisa membawa tas keluar
dari SPBU di sepanjang jalan Sukodadi lamongan, dia berharap bantuan saya untuk
bisa komunikasi dengan satpam SPBU agar bisa melepaskan dirinya dan Tas yang
dimaksudkan.” tuturnya.
Setelah
pelaku bercerita dan Imam disambungkan pelaku lainnya yang mengatasnamakan
Satpam SPBU, menurut keterangan imam, pelaku meminta ditransfer pulsa
seikhlasnya dan pantas sebagai ucapan terimakasih, imam pun mengaku menyanggupi
dan akan segera ditransfer, namun imam kembali bertanda tanya, benarkah itu
asnan wartawannya, akhirnya imam mencoba menghubungi asnan dan menanyakan
perihal telp tersebut, didapat informasi, bahwa asnan tidak pernah menelephone
apalagi menemukan tas di SPBU Sukodadi.
“saat
usai pelaku bercerita, dan meminta untuk saya mengirimkan pulsa serta transfer
sesuai kemampuan saya, saya menjadi curiga, akhirnya saya coba minta waktu
karena saya tinggal jauh dari chounter dan Bank , pelaku memberikan waktunya
dengan pesan jangan lama-lama, namun saya telphone asnan, ternyata asnan tidak
menelphone saya dan tidak tahu soal tas di SPBU. Akhirnya saya diamkan saja,
namun pelaku kembali menghubungi menanyakan soal pulsa dan transfer dengan nada
tergesa gesa beralasan keburu kepolisian datang dan tidak bisa membawa keluar
tas tersebut.” urai imam.
Imam
berpesan agar masyarakat berhati – hati dengan modus baru penipuan mengaku
sebagai teman dan saudaranya yang menemukan tas di SPBU atau dimanapun, yang
kemudian meminta bantuan sejumlah pulsa dan uang .
“kita
berharap kejadian ini tidak terulang memakan korban, saya berharap dan
menghimbau warga masyarakat siapapun yang mendapat telphone dari orang yang
tidak dikenal agar tidak ditanggapi, jika itu teman, maka bisa segeralah
konfirmasi atau menghubungi teman yang dimaksud tersebut.” harap imam.
Selain
itu, imam juga mengingatkan bahwa modus penipuan bisa dilakukan berbagai cara
untuk mengelabuhi korbannya. Warga masyarakat diharapkan bisa lebih
berhati-hati dalam menyikapi telephone tidak dikenal yang mengaku sebagai
temannya yang dalam kesusahan di jalan. (aan)
Penipuan ini hampir mirip dgn yg dialami teman saya…yg dpt telp dari penipu..nomor hp nya 081360755785.yg ngaku teman ex kerjanya yg uda lama tak bertemu…..yg mengajak teman saya ini utk menyelamatkan tas warna coklat yg dia temukan di POM bensin berisi uang tunai 16.2 jt..31.9 gram gelang & kalung..kwitansi rumah sakit…kasihan katanya pemilik tas orgnya umur 65thnan ..kita balikkan yuk…gitu la..makanya teman saya ini setuju dgn niat baik penipu …dan akhir bla bla…percakapan ntah lanjut sampe ( mulai terhinotis utk ikutin semua arahan dari yg ngaku alex / penipu …dan diarahkan utk memberi komisi buat org dr pom bensin yg nahan dia saat itu sebesar 500.000 rupiah.tapi dlm bentuk isi pulsa aja ke nomor hp 082370671745….setelah trf sebesar itu..teman saya tersadar setelah minta trf pulsa lg sebesar itu lg ke no hp 081263668149 …ehh sadar tertipu lgsg lemas badannya…hanya tuhan la yg tahu…biar lah tuhan yh balas penipu ini .hukum karma itu nyata..jika kita beruntung kita dpt menyaksikannya.no bully just share true story.semoga tidak ada lagi yg mengalaminya seperti yg dialami teman saya ini.seandainya dari awal di ajak bagi 2 hasil dr temuan tas itu pasti uda dia tolak dari awal percakapan…karna niat penipu ktnya mau balikkan ke pemiliknya mknya mau bantu…
BalasHapusRupanya sama persis apa yg dialami saya sendiri..jahanam sekali sampai kemarin saya lapor ke poltabes polisi cuma menanggapi biasa aja.seharusnya dibasmi org seperti itu tembak mati biar tdk ada korban seperti saya lg..kasian org yg cari duit tiba2 langsung lenyap duit sama si penipu bangsat itu
BalasHapus