MALANG,
suarakpk.com – Pagi hari kemarin, Jumat (29/9) desa Ngadas Kecamatan
Poncokusumo geger, pasalnya di kantor desanya ditemukan tujuh orang tewas.
Korban pertama kali ditemukan oleh warga dan langsung melaporkannya ke kepala
desa yaitu sekitar pukul 07.00 WIB. Setelah Kepala Desa Ngadas, Mujianto mendapat laporan bahwa di
tujuh orang yang tidur di ruang genset kantor desa tersebut belum bangun, kemudian
mengecek lokasi ternyata ketujuh orang tersebut telah meninggal dunia. “Setelah
mendapat laporan dari warga bahwa beberapa orang yang tidur di kantor desa
belum bangun hingga sekitar pukul 07.00 WIB, ini diluar kebiasaan mereka. Maka
kami cek lokasi dan mendapati mereka telah tewas.” Beber Mujiyanto.
Kades
ini menuturkan kronologis kejadiannya, pada awalnya Kamis (29/9) sejak pukul
20.00 – 23.30 dilakukan rapat desa membahas pelebaran jalan desa di kantor desa. Namun rapat dalam kondisi dengan penerangan
seadanya, sebab listrik PLN padam. Pada pukul 23.30 WIB datang dua teknisi
perusahaan telekomunikasi dan lima orang pekerja bangunan desa. Sekitar pukul
00.00 WIB teknisi perusahaan telekomunikasi membenahi tower tersebut dan menghidupkan genset.
Sedang letak genset sendiri berada di ruangan kantor desa, mungkin setelah
membenahi tower mereka tidur di ruang tersebut. “Udara desa ini bila malam
dingin, mereka menutup pintu ruangan agar hangat udaranya agar tidurnya nyaman.
Mungkin disitulah letak kesalahannya dalam kondisi ruangan tertutup namun asap
genset terus bertambah akhirnya udara bersih berkurang dan mereka hirup racun
karbondioksida hingga berakibat tewasnya mereka.” lanjutnya.
Sedangkan
Kanit Reskrim Polsek Poncokusumo Aiptu Andik Ristianto menandaskan ruangan tersebut
ditutup untuk menghindari udara dingin Desa Ngadas. “Posisi ketujuh korban
tidak berjauhan. Korban meninggal ada yang tergeletak di kursi dan di lantai. Bahkan
ada yang seperti orang duduk,” Sambungnya.
Waktu
dikonfirmasi ke PH
Kasubbag Humas Polres Malang Ipda Ahmad Taufik membenarkan kejadian tersebut. “Ketujuh
orang tersebut diduga menghirup CO (Carbon Monoksida) dari asap Genset dan
kekurangan O2 karena balai desa pintu tertutup semua dan tidak ada rongga
udara.” Ujarnya.
“Ketujuh korban yang meninggal
dunia di lokasi itu adalah:
1. Nurokhim (33), warga Desa
Wonorejo, RT 05/RW 02, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
2. Ahmad Saifudin (38) warga Wonorejo, RT 05/ RW 02, Kecamatan Poncokusumo, Kab Malang.
3. Hasrul Prio Purnomo (29) Desa Mojodadi RT 04/RW 04, Kecamatan Kedungpring, Kab Lamongan.
4. Muhammad Yusuf (18) warga Samaan Kota Malang.
5. Jumad (34) Desa Gedogwetan, RT 2/ RW 2, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
6. Imam Safii (19) Desa Wonorejo, Kecamatan Poncokusumo, Kab Malang.
7. Irawan (35) yang juga berasal dari Desa Wonorejo.
2. Ahmad Saifudin (38) warga Wonorejo, RT 05/ RW 02, Kecamatan Poncokusumo, Kab Malang.
3. Hasrul Prio Purnomo (29) Desa Mojodadi RT 04/RW 04, Kecamatan Kedungpring, Kab Lamongan.
4. Muhammad Yusuf (18) warga Samaan Kota Malang.
5. Jumad (34) Desa Gedogwetan, RT 2/ RW 2, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
6. Imam Safii (19) Desa Wonorejo, Kecamatan Poncokusumo, Kab Malang.
7. Irawan (35) yang juga berasal dari Desa Wonorejo.
Kondisi waktu ditemukan satu
orang mengeluarkan darah dari hidung. Sedangkan enam lainnnya tidak. “
pungkasnya. (Sunarto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar