Lamongan, suarakpk.com - Persaudaraan Setia Hati Terate disingkat PSHT adalah Perguruan pencak silat terbesar di Indonesia, yang berdiri sejak tahun 1922 berpusat di Madiun Jawa Timur ini mempunyai anggota jutaan manusia di setiap pelosok nusantara ini bahkan sudah go internasional di negara lain seperti di Malaysia, Hongkong, Taiwan, Amerika dan Negara-negara lain nya.
Setiap tahun pada bulan Muharam atau Syura, PSHT rutin mengesahkan para pendekar-pendekar baru yang biasa di sebut Pengesahan Warga Baru PSHT.
Seperti halnya yang terjadi di Lamongan, yang telah mengesahkan warga baru PSHT yang berjumlah 1303 orang. Pengesahan dibagi 2 gelombang, gelombang pertama pada tanggal 26 September 2017 dan gelombang kedua pada tanggal 28 September 2017 bertempat di Padepokan PSHT Cabang Lamongan di Dusun Keduwul Desa Menongo Kecamatan Sukodadi, pengesahaan dilakukan pada pukul 19.00 wib sampai malam yang juga dihadiri Kapolres Lamongan, ketua IPSI Lamongan dan Masyarakat sekitar.
Ketua Cabang PSHT Lamongan, Harto,S.Pd.MM mengatakan "Alhamdulillah, acara ini berjalan lancar tanpa ada halangan apapun, kami berterima kasih kepada Kapolres Lamongan dan seluruh nya yang sudah ikut berpartisipasi".
Harto menambahkan "PSHT bisa bermanfaat di masyarakat,bisa menciptakan kedamaian di masyarakat terbukti dengan adanya piagam penghargaan dari Kapolres Lamongan dan PSHT bisa menjadi pelopor paguyupan pencak silat di Lamongan menjadi hidup guyup nya perguruan di Lamongan".
Kapolres Lamongan, AKBP Juda Nusa Putra yang juga datang langsung dalam acara tersebut mengatakan "selamat kepada warga baru PSHT yang baru disyahkan semoga menjadi pendekar yang bermanfaat di masyarakat dan PSHT ikut turut serta menjaga situasi dan kondisi yang kondusif".
Hal senada juga di sampaikan ketua IPSI Lamongan , Ir.Sumiran, mengatakan "terima kasih kepada PSHT Lamongan yang juga turut mengharumkan nama Lamongan dengan prestasi menjuarai piala pencak silat di Lamongan, sudah banyak atlit-atlit dari PSHT Lamongan yang bertanding di tingkat Propinsi dan Nasional.
Sukari, salah seorang warga mengatakan "ribuan pendekar malam ini turun ke Padepokan Lamongan otomatis situasi akan sulit dikendalikan karena pada malam hari, massa pendekar yang datang tidak hanya dari Lamongan saja bahkan ada yang dari kota-kota lainnya dengan mengendarai sepeda motor, mobil,bus dan truk tapi alhamdulillah situasi aman terkendali".
Pengamanan yang dilakukan Polres Lamongan dengan seluruh kesatuan dan jajarannya mendapat apresiasi dari masyarakat sekitar, pasalnya tidak ada tawuran atau huru hara pada malam tersebut.
Kasat Sabhara, AKP Beny Ulang tampak berlalu lalang dengan mengendarai motor crosssnya mengamankan dan mengawal para pendekar agar tidak berkonvoi yang menganggu pengguna jalan dan ketentraman masyarakat.
AKP Beny menerangkan "seperti yang sudah diinstruksikan Kapolres agar mengamankan jalannya acara tersebut dengan cara persuasif yang baik dan benar, alhasil ribuan pendekar yang mayoritas mengenakan baju sakral berwarna hitam ini bisa terkendali, aman dan kondusif".
Sukoco salah seorang warga sekitar memberikan apresiasi kepada Polres Lamongan yang telah berhasil dan sukses mengamankan jalannya acara tersebut "bayangkan , ribuan pendekar turun pada malam hari,dikawatirkan terjadi tindakan anarkis atau semacamnya tapi malam ini situasi benar-aman dan kondusif".
Ziwa Kawil Jatim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar