Lamongan,
suarakpk.com – Dugaan adanya ketidak transparanan penggunaan dana desa 2017
untuk proyek pembangunan Desa Pajangan, Kec.Sukodadi, Kabupaten Lamongan terus
dipertanyakan warga masyarakat setempat.
Warga mempertanyakan terkait tidak adanya
papan pemberitahuan tentang adanya pengerjaan proyek di wilayahnya, menurut
mereka papan nama tersebut untuk memberikan kejelasan tentang proyek apa dan berapa
dana yang digunakan.
Salah satu warga yang ditemui suarakpk
mengatakan “semestinya sebuah proyek pemerintah dipasang papan pemberitahuan tentang
Rencana Anggaran Biaya (RAB).”
Dikabarkan, anggota pemerintahan atau BPD tidak
satupun yang memiliki atau setidak tidaknya mengetahui RAB tersebut keluh warga
kepada suarakpk.
“Proyek Dana Desa yang seharusnya diketahui rinciannya
oleh anggota pemerintahan atau BPD hanya dipegang oleh Kades, Muhid Rais dan TimLak,
salamun. Semestinya anggaran tersebut harus setransparan mengetahuinya secara jelas.”kata
warga belum berapa lama ini.
Pantauan di lapangan, bahwa pekerjaan proyek Desa
Pajangan mengerjakan pekerjaan proyek di sembilan titik. Namun kenyataan di
lapangan, didapati baru empat titik yang dikerjakan. Diantaranya dua drainase, satu
gorong-gorong dan satu peninggian jalan (jalanpedel).
Sementara saat Kepala Desa Pajangan, Muhid Rais,
dikonfirmasi suarakpk, Kepala Desa enggan menemui dan justru selalu menghindar
dari media. Tim pun berusaha mendatangi rumah Kepala Desa Pajang, namun Muhid
Rais selalu tak ada dirumah. Saat suarakpk mencoba mengkonfirmasi melalui telepon,
Kepala Desa pun tak pernah mengangkatnya. Tim suarakpk hanya ditemui oleh anaknya
saja, “ bapak lagi keluar.” Kata anak Muhid kepada suarakpk.
Tak berhenti kepada Kepala Desa, Tim suarakpk
mencoba mengkonfirmasi kepada Tim Pelaksanaan Proyek, tim mendatangi kediaman Salamun
kemarin minggu (30/7/17), namun tetap saja tidak bisa bertemu, pasalnya menurut
salah satu keluarga mengatakan bahwa Salamun sering pergi dan tak ada dirumah.
Kembali tim suarakpk hanya diterima oleh anaknya
salamun .
Ketika anaknya ditanya "Bapakkemana?"
Anak Salamun mengatakan bahwa Bapak Salamun sedang
ada di Surabaya.
Saat tim suarakpk menanyakan mengenai RAB Dana
Desa tiba-tiba putri Salamun mencarikan RAB 2017 yang dimaksud.
Tim suarakpk mencoba minta difotokopi RAB
2017 Desa Pajang, sang anakpun tidak berani.
Saat tim suarakpk mencoba menghubungi Salamun
melalui telepon, terdengar, langsung marah-marah pada suarakpk, pasalnya, suarakpk
sudah meminta anaknya untuk menunjukkan RAB tersebut.
Entah dasarnya apa terus ditutupi oleh Kepala
Desa maupun Tim Pelaksana, sampai media dan masyarakat tidak diperbolehkan untuk
mengetahui RAB Dana Desa (DD).
Sementara diberitakan, bahwa penggunaan Dana Desa
(DD) dalam pelaksanaan pekerjaannya harus transparan.
Sebelumnya, juga ada penggunaan Anggaran dana
desa (DD) untuk membangun drainase pada tahun 2016, namun disayangkan,
pengerjaan drainase juga tuding tidak sesuai dengan RAB.
Setahun yang lalu, pada 2016 tim media SUARAKPK
sudah menemui kejanggalan pada pengerjaan drainase. Pada waktu itu, masyarakat terus
mengeluh dengan drainase yang tidak sesuai yang diinginkan pasalnya warga
berharap dengan pembangunan drainase tersebut air tidak menggenangi halaman
rumah warga saat hujan.
Menurut warga yang enggan disebut namanya,
bahwa drainase lebih tinggi dari halaman rumah warga. Sementara menurut dia Desa
pajangan Rawan banjir.
Dirinya menuturkan "Setiap musim hujan air
meluap ke halaman milik masyarakat, tidak mengalir ke drainase.pasalnya
drainase lebih tinggi dari pada halaman milik
masyarakat."(asnan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar