Bertahannya Tari Lengger Di Era Modern - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

08 Agustus 2017

Bertahannya Tari Lengger Di Era Modern


Banjarnegara, suarakpk.com- Tidak asing lagi dan hal yang biasa seni Tari Lengger menjadi hiburan di masyarakat Banjarnegara. Kesenian ini sering dimainkan di beberapa acara seperti bersih desa, sebagai perlengkapan hari besar, sebagai hiburan dan juga menjadi sarana media pendidikan di masyarakat dalam pengenalan dan menjaga kebudayaan jawa. Seperti pentas seni Tari Lengger Dusun Ngadiluwih, Desa Panawaren,  Sigaluh, Banjarnegara yang digelar dalam salah satu acara syukuran.
Sejarah Tari Lengger adalah sebuah kesenian atau Tari yang berasal dari daerah banyumasan, pada awalnya dulu kesenian Tari Lengger diciptakan sebagai sebuah tarian ritual yang berfungsi sebagai sarana tolak bala dan media acara ruwatan. Kesenian Sejarah Tari Lengger sudah ada sejak dulu dan pernah di gunakan oleh Sunan Kalijogo untuk menarik para pemuda agar rajin ke Masjid.
Kesenian Sejarah Tari Lengger merupakan kesenian tradisional kerakyatan yang mewarnai kehidupan masyarakat Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, dan Kesenian Nusantara.Tarian ini merupakan tarian tradisional dari Jawa tengah yang di mainkan secara berpasangan antara laki – laki dan perempuan. Namanya adalah Tari Lengger.
Tari Lengger adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Jawa Tengah yang di mainkan oleh seorang laki – laki dan seorang perempuan. Sebenarnya tarian ini merupakan pengembangan dari tarian sebelumnya yaitu tari Tayub. Tari Lengger juga merupakan salah satu tarian klasik yang sudah ada sejak jaman dahulu hingga sekarang .
Nama Tari Lengger di ambil dari kata “le” yang berarti anak laki – laki dan kata “ger“ yang berarti geger atau ramai. Karena banyaknya penonton laki – laki yang hadir dalam setiap pertunjukannya. Tarian ini dulunya dianggap negatif karena gerakan dan adegan dalam tarian ini dianggap mengundang birahi. Selain itu juga tidak jarang para penonton yang ikut menari sambil mabuk. Namun tarian ini telah berhasil di ubah oleh Sunan Kalijaga dan menjadikan tarian ini sebagai sarana dakwah dan disisipkan ajaran untuk selalu mengingat Tuhan. Sehingga banyak juga yang mengatakan nama lengger di ambil dari kata “eleng/eling” yang berarti ingat dan “ngger” yang berarti nak (sebutan untuk seorang anak). Sehingga dapat di artikan menjadi “ingatlah nak” yaitu seruan untuk menggingat pada kebaikan dan mengingat kebesaran Tuhan.
Biasanya Dalam pementasanya, tarian ini biasanya dimainkan oleh dua orang  yaitu laki – laki dan perempuan. Dalam tarian ini terdapat beberapa babak, setiap babak biasanya dimainkan dalam waktu 10 sampai 15 menit. Ciri khas dan Keunikan dalam tarian ini juga terletak pada kostum penarinya, pada penari wanita biasanya menggunakan baju tradisional dengan selendang yang di gunakan untuk menari dan penari laki – laki tampil dengan menggunakan topeng. Dalam pertunjukannya, Tari Lengger biasanya di iringi musik seperti gambang, calung, saron, kendang, gong dan lain – lain.
Busana yang di gunakan dalam tarian ini, untuk penari wanita biasanya menggunakan kemben, kain jarit, mahkota, dan selendang, di padukan dengan tata rias yang nembuat penari terlihat cantik dan menawan. Untuk penari pria biasanya hanya menggunakan baju panjang atau rompi, celana setinggi lutut, kai jarit sepanjang paha, ikat kepala, dan topeng. Untuk topeng yang di gunakan biasanya menggambarkan tokoh yang mereka mainkan.
Dalam perkembangannya, Tari Lengger ini masih menjadi tarian tradisional yang tetap dilestarikan di Jawa tengah. Tarian ini masih sering di tampilkan di beberapa tempat di Jawa tengah seperti di banyumas, Wonosobo, Dieng, dan lain – lain. Tari Lengger ini biasanya ditampilkan pada acara hajatan, hari besar, penyambutan tamu terhormat dan festival budaya di Jawa tengah.
Untuk itulah marilah kita jaga dan lestarikan kesenian tradisional yang ada di Indonesia karena itulah yang menjadi jati diri bangsa kita. Dan dari kesenian itulah bangsa dan negara kita dikenal oleh dunia.(gus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)